Guru Pustakawan

Oleh: Triningsih, S.IP
(Pustakawan Muda IAIN Surakarta)

#BanggaIAINSurakarta

Meledaknya informasi seperti sekarang ini, membuat masyarakat menjadi kewalahan. Dalam artian mereka kurang bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang belum benar. Lahan subur hoax atau berita bohong semakin terbuka lebar. Hal itu disebabkan salah satunya oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Yang paling baik adalah memanfaatkan sebaik mungkin kemajuan teknologi dan komunikasi tersebut untuk kemaslahatan masyarakat.

Perpustakaan sebagai gudangnya informasi dan pengetahuan mempunyai peran dalam penyebaran informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini adalah masyarakat sekolah. Maka di sekolahan ada yang disebut dengan guru pustakawan. Keberadaan guru pustakawan menjadi strategis karena sebagai jembatan penyedia informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekolah. Dengan melihat peran strategis tersebut apakah guru pustakawan sudah menjalankan perannya dengan maksimal?

Guru adalah semua orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang (Purwanto, 1995 :138). Guru pustakawan adalah seorang yang telah memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang pendidikan dan memiliki kompetensi tambahan dalam bidang perpustakaan melalui pendidikan dan atau pelatihan. Dengan dua kompetensi yang dimiliki seorang guru pustakawan memiliki tugas yang strategis dalam mengembangkan perpustakaan sekolah, mengintegrasikan perpustakaan dengan kurikulum sekolah, sehingga tercipta hubungan yang sangat baik antara proses pembelajaran-guru-perpustakaan (Ilham Mashuri, 2015 : 154).

Kenyataan yang terjadi di lapangan adalah hanya beberapa sekolah yang dikelola oleh guru dengan bimbingan teknis kepala perpustakaan. Sebagian besar guru yang ditempatkan di perpustakaan adalah karena mereka kekurangan jam mengajar di kelas. Prakteknya guru tetap pada profesinya dan aktivitas layanan perpustakaan oleh pustakawan atau staf yang diperbantukan di perpustakaan. Disinilah peran guru pustakawan yang belum maksimal diterapkan. Padahal, seperti yang dijelaskan diatas bahwa guru pustakawan adalah sebagai jembatan penyedia informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekolah.

Dengan melihat peran tersebut, maka tidak heran jika di negara tetangga mempunyai perlakuan khusus terhadap guru pustakawan. Di sejumlah negara maju, untuk mendapatkan predikat guru pustakawan kualifikasinya sangat ketat. Seorang guru pustakawan harus lulus program S1 (Sarjana strata satu) dalam bidang pendidikan dan telah menyelesaikan pelatihan resmi dalam bidang kepustakawanan yang diakui oleh negara. Di beberapa negara bagian USA, guru pustakawan harus menyandang gelar master bidang Ilmu Perpustakaan, atau Ilmu Informasi dan Perpustakaan.

Guru pustakawan menyadarkan masyarakat sekolah akan pentingnya literasi informasi. Mereka mengajarkan bagaimana cara menggunakan perpustakaan secara efektif dan efisien guna menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karena kemajuan suatu bangsa bisa  dilihat dari kondisi perpustakaannya. Seperti yang sudah banyak kita kenal bahwa perpustakaan adalah jantungnya pendidikan. Maka guru pustakawan adalah ruh dari perpustakaan sekolah itu sendiri.

Oleh karena itu, marilah kita menyadarkan diri bahwa peradaban baca tulis itu akan berlanjut dan berkembang dengan baik jika sumber daya manusia bangsa itu memiliki kemampuan literasi yang memadai. Serta menyadari bahwa peran guru pustakawan sangatlah besar bagi bangsa dalam waktu sekarang maupun yang akan datang. Semoga…