HMJ IAT Adakan Seminar Nasional Stilistika Al Qur’an

SINAR– Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT), Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta gelar seminar stilistika al-qur’an dengan tema nilai estetika bahasa al-qur’an dalam paradigma bahasa sastra pada Kamis (30/11) bertempat di Gedung Graha IAIN Surakarta.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Hj. Ari Hikmawati, S.Ag., M.Pd. didapuk untuk menyambut dan membuka acara kali ini. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan al-qur’an merupakan bahasa yang indah, karena itu diperlukan ilmu stilistika dalam memahaminya. Beliau mencontohkan pada kalimat Iyya ka na’ budu….. hanya kepada Engkau kami menyembah kita harus paham dimana letak objeknya. Maka jangan sampai anak-anak IAT mau dirayu dengan kata aku mencintaimu karena bisa jadi kata tersebut bermakna luas aku mencintaimu mencintai dia, dia dan yang lain. Itulah pentingnya memahami stilistika terutama pada al-qur’an agar kita tidak keliru dalam memahami keindahan isi al-qur’an.

Pada kesempatan tersebut HMJ IAT menghadirkan pakar-pakar sastra yang ahli pada bidangnya, mereka adalah Dr. H. Moh. Abdul Kholiq Hasan, LC, M.A, M.ED. (Pakar Tafsir Al-Qur’an alumni Univ. al Azhar Kairo & Univ. Al Qur’an Sudan) Prof. Dr. Sangidu, M. Hum. (Pakar Sastra Arab UGM & Duta Besar Mesir periode 2009-2013) dan Dr. H. Aguk Irawan, M.A. (Penulis Novel Haji Backpacker & Air Mata Surga).

Selain tiga pembicara inti tersebut para audiens juga dihibur dengan tari saman khas Aceh. Hal tersebut menyedot perhatian para mahasiswa umumnya sehingga gedung graha pun terlihat penuh sesak. Bahkan terdapat pula mahsiswa yang berasal dari Bandung yang datang langsung demi mengikuti seminar tersebut.

Di akhir acara moderator memberikan kesimpulan atas paparan tiga narasumber bahwa al-qur’an sebagai wahyu Allah SWT diturunkan dengan bahasa arab tapi bukan bahasa arab biasa yang tunduk pada kaidah dan analisa kebahasaan, juga bukan produk budaya atau kitab sastra yang harus tunduk pada pada kajian budaya dan sastra. Analisa kebahasaan bertujuan untuk mengungkap makna dan keindahan bahasa seerta pembuktian kemukjizatan al qur’an. Bukan upaya untuk mencari kesalahan atau ketidaksesuaian bahasa al-qur’an dengan kaidah kebahasaan. Jika kita kaji lebih dalam ayat-ayat al-qur’an mulai dari surat al-fatihah hingga an-naas baik dari segi adabinya, maupun ilmiahnya pasti akan ditemukan bahwa al-qur’an memang benar-benar mukjizat. Sehingga tak jarang para ilmuan non muslim yang meneliti al-qur’an akan berubah menjadi muslim karena mereka tak sanggup mengingkari kemukjizatan al-qur’an. (Zat / Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta