LP2M Hadirkan Reviewer DIKTI untuk Bekali Komite Penilaian

SINAR- Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) IAIN Surakarta mengundang Reviewer Nasional dalam acara Klinik Pembekalan Komite Penilaian/Reviewer pada Selasa, (23/1). Hal ini merupakan salah satu upaya menyukseskan misi IAIN Surakarta Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat secara inovatif, objektif dan dinamis, dengan mengintergrasikan iman, ilmu dan amal.

Dr. Ismail Yahya, M.A menjelaskan update pendaftar penelitian tahun 2018 mencakup 5 cluster:

  1. Penelitian Pembinaan/Kapasitas – Pemula
  2. Penelitian Pembinaan/Kapasitas – Pengembangan Prodi
  3. Penelitian Dasar Interdisipliner
  4. Penelitian Dasar Integrasi Keilmuan
  5. Penelitian Dasar Islam Nusantara

Dari kelima cluster tersebut hampir semuanya melebihi kuota, sehingga harus diseleksi oleh para reviewer untuk memilih proposal yang terbaik.

Sementara itu Rektor IAIN Surakarta Dr. Mudhofir menyampaikan “Ini merupakan langkah positif dan konstruktif oleh LP2M yang telah mengumpulkan para reviewer untuk duduk bersama sharing dengan narasumber yang berpengalaman dalam bidang penelitian”. Beliau berharap agar para reviewer dapat mengarahkan proposal agar lebih bermutu yang berdampak pada lingkup IAIN Surakarta maupun sekitar baik dalam skala nasional ataupun daerah.

Dr. Drajat Tri Tartono, M.Si. reviewer dari penelitian DIKTI mengatakan dalam paparannya “sebenarnya tugas reviewer itu mudah karena hanya sekedar membubuhkan nilai saja, yang mana anak SD kelas satu pun bisa, namun tugas reviewer tidak cukup disitu karena dalam membubuhkan nilai harus diawali dengan penyeleksian kelayakan proposal kemudian dilanjutkan dengan monitoring pelaksanaan penelitian, apakah penelitian tersebut sesuai dengan proposal atau tidak apakah ada kendala yang menghambat penelitian atau tidak dll.

Reviwer beda dengan peneliti, kalau peneliti pokoknya bagaimana proposal itu bagus menarik kemudian lolos maka sudah selesai. Kalau reviewer juga bertanggung jawab atas apa yang dilakukan para peneliti kemudian hasil dari peneliti juga merupakan tanggung jawab reviewer bahkan kredibilitas suatu institusi atau universitas juga berada di tangan reviewer.  (Zat/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta

Dok: Gustaf