Dongeng Sebagai Modal Perkembangan Jiwa Anak

Oleh: Triningsih, S.IP
(Pustakawan Muda IAIN Surakarta)

 

Sumber: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.qajoo.cerikancilbuaya

Tanggal 20 Maret adalah Hari Storrytelling Dunia. Berbicara tentang storytelling, maka tidak akan lepas dari yang namanya dongeng. Setiap anak kecil pasti akan suka jika didongengkan. Dongeng akan mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Jiwa anak yang sehat, maka perkembangan anak selanjutnya juga akan baik.

Meledaknya arus informasi seperti sekarang ini membuat anak-anak seperti kehilangan filter atau penyaring. Anak-anak bebas mengakses informasi tanpa tahu arah apakah itu benar atau salah. Ditambah lagi dengan kesibukan orang tua yang sudah tidak punya waktu luang untuk mendampingi anak-anak mereka. Padahal sosok atau figure yang baik sangat diperlukan bagi perkembangan anak.

Salah satu solusi dalam pembentukan figure bagi perkembangan anak adalah dengan dongeng. Hubungan orang tua dan anak juga akan semakin erat. Jiwa anak-anak yang didongengkan akan tenang dan terpacu emosinya untuk berbuat yang lebih baik lagi. Imajinasi anak akan berkembang. Dengan emosi dan imajinasi yang bagus maka perkembangan anak selanjutnya juga akan bagus. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap pembentukan karakter sang anak.

Pembentukan karakter tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. Disitu disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

Tentang Dongeng

Dongeng merupakan rangkaian peristiwa nyata atau tidak nyata yang disampaikan secara sederhana dan mengandung pesan moral yang baik. Kisah nyata itu bisa berupa sejarah, biografi atau testimoni, serta kisah rekaan seperti fabel, mitos, legenda atau hikayat. Sebuah dongeng tak boleh memberi efek samping yang buruk bagi anak, dan ceritanya tidak boleh mengandung unsur takhayul, horor, kekerasan, pornografi, dan tabu (Fitroh ; 2015 dalam Dongeng sebagai Media Penanaman Karakter pada Anak Usia Dini).

Menurut Sinulingga (2013), mengatakan bahwa mendongeng (storrytelling) bisa menjadi sebuah seni yang menarik. Melalui mendongeng anak-anak mendapatkan budaya dan gaya hidup yang berbeda. Anak-anak akan menjelajahi dunia baru dan melibatkan mereka dalam visualisasi plot dan karakter.

Yang dimaksud dongeng disini yaitu seni untuk menyampaikan peristiwa baik itu peristiwa nyata ataupun tidak nyata, dimana didalamnya mengandung pesan moral yang baik bagi perkembangan anak.

Hakikat Dongeng

Dongeng bisa menjadi modal dalam perkembangan jiwa anak. Mendongeng secara lisan akan mendukung anak-anak untuk belajar membaca, memahami pengetahuan dunia, dan menjadikan social maupun emosional anak semakin baik. Selain daripada itu, dongeng merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi, atau dongeng untuk didengarkan dengan rasa yang menyenangkan.

Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan mendongeng. Manfaat itu antara lain adalah kosakata anak akan bertambah banyak, daya imajinasi dan kreativitas anak akan tajam,  daya ingat anak akan bertambah, jika anak semakin banyak mendengar maka anak akan lebih cepat berbicara, serta menambah keharmonisan hubungan antara pendongeng dan yang didongengkan.

Dongeng yang sampaikan kepada anak agar tepat sasaran maka perlu diperhatikan karakteristiknya. Karakteristik tersebut adalah bacaannya disukai, topik harus menarik perhatian anak, disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, menghubungkan pengalaman dan ketertarikan anak, dongeng tersebut sangat bersahabat dan menjadi kesukaan anak yang selalu ingin didengar, dan dongeng tersebut mampu memberikan informasi serta ide baru bagi anak.

Persiapan diri juga perlu dilakukan agar menjadi pendongeng yang baik. Persiapan itu antara lain adalah mengetahui sasaran yang mau kita ajak mendongeng, materi dongeng yang akan disampaikan sesuai dengan sasaran tersebut, menguasai olah suara (vokal) baik itu volume artikulasi intonasi diksi,luwes dalam olah mengolah tubuh, serta daya ingatnya tajam.

Oleh sebab itu, marilah kita sebagai orang tua memberikan modal terhadap perkembangan jiwa anak salah satunya adalah dengan dongeng. Jiwa anak yang sehat, maka perkembangan anak selanjutnya juga akan baik. Dongeng merupakan rangkaian peristiwa nyata atau tidak nyata yang disampaikan secara sederhana dan mengandung pesan moral yang baik. Dengan memperhatikan hakikat, manfaat, dan karakteristik dari dongeng, semoga kita bisa memberikan modal perkembangan jiwa terhadap anak tersebut. Semoga.