IAIN Surakarta Bersiap Go Internasional

SINAR- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta semakin serius menggagas persiapan menuju kampus go internasional. Keseriusan ini diwujudkan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Selasa (17/4) di Lor Inn Hotel sebagai follow up dari program-program sebelumnya. Acara ini merupakan program kerja IAIN Surakarta International Office (ISIO) dalam rangka Penyusunan Buku Prosedur Operasional Program Internasional. Blue print hasil dari FGD ini nantinya sebagai acuan bagi kampus IAIN Surakarta dalam membuat program internasional baik bersifat akademik maupun non akademik.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Bapak Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. menyampaikan dalam sambutannya sekaligus membuka acara, “Acara ini merupakan tindak lanjut dari program-program sebelumnya. Seperti kunjungan IAIN Surakarta ke beberapa negara dalam rangka menjalin kerjasama internasional.” Lebih lanjut Dr. H. Syamsul Bakri menjelaskan bahwa sampai saat ini tercatat sebanyak 35 mahasiswa asing tengah menempuh kuliah di IAIN Surakarta dengan program beasiswa.

Untuk tahun ajaran depan 2018/2019 setidaknya sudah ada 11 calon mahasiswa asing yang akan kuliah di IAIN Surakarta. Tujuh diantaranya berasal dari Thailand yaitu dari Aziztan Foundation School Pattani dan Yayasan Lukmanulhakeem, Yala. Sementara Empat calon mahasiswa lainnya merupakan hasil kerjasama IAIN Surakarta dengan Sekolah Indonesia Davao (SID) Davao City, Filipina, pada 7 Maret 2018 lalu. Dr. H. Syamsul Bakri menambahkan dalam waktu dekat calon mahasiswa dari wilayah Thailand utara juga akan mendaftar ke IAIN Surakarta.

Dalam FGD ini lebih dulu diawali dengan presentasi dua pembicara yaitu Drs. Agus Sholeh, M.Ed. Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagmaan Islam Kementerian Agama dan Ahmad Uzair Fauzan, Ph.D, ketua Center for Developing Cooperation and International Affairs (CDCIA) UIN Sunan Kalijaga. Agus Sholeh dalam presentasinya yang berjudul Promoting IAIN Surakarta Go Internastional, menyampaikan dasar hukum, prinsip-prinsip, arah dan jenis-jenis kerjasama internasional yang bisa dikembangkan oleh IAIN Surakarta. Agus Sholeh menegaskan, “Kemenag sangat mendorong dan mendukung setiap upaya PTKI untuk mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak di luar negeri baik NGO, dunia usaha atau pihak lain.”

Sementara Ahmad Uzair menyampaikan materi persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk menjalin kerjasama internasional mulai dari visi-misi lembaga, regulasi dan sumber daya. Sebagai ketua Center for Developing Cooperation and International Affairs (CDCIA) UIN Sunan Kalijaga, Ahmad Uzair, lebih banyak menceritakan bagaimana pengalamannnya dalam membangun kerjasama internasional di UIN Sunan Kalijaga. (JnR/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta