Mareeya Aleemasa: “Saya sangat dibantu di IAIN”

Sabtu (28/4) IAIN Surakarta menggelar acara wisuda yang ke 37. Ikut diwisuda pada kesempatan kali ini Mareeya Aleemasa. Dia adalah mahasiswa asing asal Thailand yang kuliah di IAIN Surakarta mengambil Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Mareeya, demikian panggilan akrabnya, adalah mahasiswa angkatan pertama dari Yayasan Luqmanul Hakeem Thailand yang kuliah di IAIN Surakarta. Tim media Humas IAIN Surakarta berhasil menemuinya dan melakukan wawancara, mari kita simak penuturannya:

Bagaimana sejarahnya bisa kuliah di IAIN Surakarta?

Saya mengetahui IAIN Surakarta dari Ustad saya yang milih disini, ustad di Yayasan Luqmanul Hakeem. Keinginan kuliah disini Jurusan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Saya angkatan pertama disini.

Apa bedanya kuliah di Indonesia dengan Thailand?

Kalau disini perbedaannya mahasiswanya lebih aktif kalau disana hanya sebagai penerima aja. Di sini dosen dengan mahasiswa itu bisa dekat seperti akrab kalau di Thailand tidak seperti itu. Kalau di Thailand itu kampus Islamnya gak banyak, cuma satu. Kalau di sini dosen itu sangat baik, serasa sebagai dosen dan orang tua siswa, kalau ada masalah itu bisa curhat, bisa bantu gitu. Materinya dulu saat awal susah mencerna karena beda bahasa. Tapi suka metodenya lebih mudah diperhatikan. Kita juga dapat perhatian spesial dari dosen-dosen agar kita mengerti. Fasilitasnya makin ke sini, makin bagus. Dan sekarang IAIN kan juga tambah terkenal.

 

Apa saja yang disukai dari IAIN?

Enak, nyaman. Teman-temannya baik-baik semua. Dosennya juga baik-baik. Ngurus-ngurus surat seperti visa saya juga dibantu IAIN.

Adakah aktivitas selain kuliah?

Selain kuliah, saya ikut organisasi IPTIKI. Saya sudah dua periode kemaren jadi pengurus. Iya, itu ikatan pelajar Thailand yang ada di Indonesia. Kebanyakan di Yogyakarta.

Apa rencana setelah wisuda?

Rencana mau ke Pare tiga bulan. Setelah itu pulang akhir tahun sesuai habis visa. Disana nanti belum tahu, entah mau lanjut atau kerja. Kalau cita citanya pingin jadi guru Bahasa Inggris karena suka sama Bahasa Inggris sejak kecil.

Apa saja perbedaan budaya Thailand dan Indonesia (Solo)?

Budayanya hampir-hampir sama saja. Hanya masyarakatnya lebih sopan saja. Masyarakat disolo ramah dan sopan-sopan. Kalau makanan di Thailand rasanya pedes, kalau di Solo yang paling pedes, di Thailand kita gak ngrasain pedes. Saya di sini paling suka mie Ayam, karena suka sekali.

Bisa bahasa jawa? Kata apa saja yg sudah dikuasai?

Bisa dikit-dikit, “nggeh”. Karena mendengarnya rasanya nyaman sekali dan sopan sekali.

Pesan apa yang akan disampaikan pada adik-adik tingkat dari Thailand?

Tetap semangat buat adik-adik yang ada disini dan teruskan perjuangan ini. Awalnya memang sulit karena beda bahasanya. Tapi percayalah hasilnya akan indah. Insyallah akan berhasil. Saat semangatnya berkurang, ingatlah tujuan awal disini. Dan buat adik-adik yang akan datang kita akan sampaikan ke adik-adik bahwa disini banyak kelebihannya dan banyak pengalamannya.

(JnR/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta