Wakil Rektor III IAIN Surakarta Bicara Sejarah PERS Surakarta di MONUMEN PERS NASIONAL

SINAR- Kamis (24/5) Monumen Pers Nasional yang berlokasi di Gedung Induk Jl. Gajah Mada 59 Surakarta menggelar Dialog Budaya Sejarah Pers di Kota Solo. Acara yang mengundang langsung seorang pengamat sejarah sekaligus Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Surakarta Dr. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag. sebagai pembicara ini, bermaksud untuk mengenang ulang sejarah pers di kota Solo.

Sejarah pers berbasis lokal dimulai dengan terbitnya Bramatani (pada 25 januari 1855 sampai 23 desember 1856). Surat kabar Belanda di Jawa ini merupakan koran pertama berbahasa Jawa, yang menyajikan tulisan tentang berita kehilangan dan kematian, iklan lelang, obral barang, perkembangan industri, pergantian pejabat, jadwal keberangakatan dan kedatangan  kapal, termasuk juga berita-berita mengenai kejadian yang berada di sekitar Surakarta. Pada tahun 1856 bangkrut dan berhenti terbit. Pada tahun 1870 muncul lagi koran dengan nama Bromartani pada tahum1870 sampai 1932. Ungkap pria yang akrab disapa Syamsul ini.

Selain itu beliau juga mengungkapkan Solo merupakan kota yang paling bergerak di dunia pers pada tahun 1900-1930an setelah Batavia. Pers pada waktu itu difungsikan sebagai media dakwah  dan propaganda di wilayah Surakarta.

Acara ini dimoderatori oleh Savitri Damayanti salah satu Pegiat Budaya Rumah Budaya Kratonan Solo ini juga menghadirkan salah satu pimpinan pers di Kota Solo yaitu Suwarmin selaku Pemimpin Redaksi Solopos, beliau banyak menjelaskan bagaimana tantangan dalam menjalankan media pers di era saat ini.

Dialog tersebut berlangsung dengan menarik dengan diikuti oleh puluhan mahasiwa dari berbagai Universitas diantaranya IAIN Surakarta, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Tokoh-Tokoh Nasional diantaranya Dr. Abdul Kharis Almasyari selaku Ketua Komisi 1 DPR RI yang berkesempatan menjadi keynote speaker. (MgRos-MgShz/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta

Editor: Nasyath