AFI FUD IAIN Surakarta Adakan Pengabdian Masyarakat Berbasis Mutu

SINAR- Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) IAIN Surakarta melaksanakan pengabdian kepada masyarakat pada hari Selasa, (31/7) di SMK Negeri 1 Klaten dengan tema “Deklarasi Anti Hoax, Stop Being a Hoax Broadcaster”. Rangkaian kegiatan tahunan ini merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Selain sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi pengenalan Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam kepada siswa-siswi SMK Negeri 1 Klaten sekaligus memberikan pemahaman mengenai bersosial media yang baik dan benar.

Dr. Imam Mujahid, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dalam sambutannya mengatakan “sosial media sebagai bagian dari kehidupan tentu akan menentukan kehidupan seseorang”. Isu hoax yang selama ini menjadi perhatian dikalangan masyarakat terutama kalangan remaja, memiliki dampak candu kepada masyarakat khususnya pada remaja, sehingga tak jarang mereka melakukan tindakan-tindakan secara sepihak tanpa mengetahui kebenaran berita yang sebenarnya, tambahnya.

Bertindak sebagai moderator adalah Dr. H. Syamsul Bakri, M. Ag, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Beliau menggaungkan memberikan slogan “Tidak Narsis Tidak Eksis”. Slogan tersebut merupakan cermin dari perilaku remaja sekarang yang selalu ingin tampil narsis di sosial media dalam rangka ingin dikenal dan eksis di kalangan masyarakat ungkapnya.

Sementara itu Dr. Yusup Rohmadi, M. Hum yang merupakan dosen di Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam menjelaskan bagaimana dalam bersosial media yang baik dan benar, serta tidak melanggar aturan UU ITE. Sosial media selain menjadi alat berteman, juga sebagai alat dalam menjalin komunikasi dengan orang lain memberikan efek mendekatkan yang jauh karena komunikasi saat ini hanya hitungan detik bisa tersebar kemanapun, ujar beliau. Namun dampak dari sosial media juga menjauhkan yang dekat karena kalangan remaja saat ini yang asyik dengan dunianya sendiri.

Seperti halnya saat kumpul bersama namun asyik dengan gadget masing-masing atau istilah dikalangan remaja adalah “PHUBBING”.  Terakhir bapak yang akrab disapa Yusup ini memberikan pesan sosial media sejatinya memudahkan manusia dalam berkomunikasi, namun jangan melunturkan budaya dalam hal kualitas pertemanan sosial hanya mengandalkan alat semata. Karena rasa dan naluri tidak bisa diwakili dengan alat namun dengan bertemu secara langsung dan ikatan batin yang terjalin.

Kegiatan pengabdian Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam diakhiri dengan tanda tangan bersama sebagai bukti gerakan Deklarasi Anti Hoax, Stop Being a Hoax Broadcaster. Tanda tangan dilakukan oleh Guru dan siswa-siswi SMK N 1 Klaten. (Zat/Humas Publikasi)#banggaiainsurakarta

Sumber: Mei Candra Mahardika/Staf Umum FUD