Duta Besar Republik Indonesia Mendukung Penuh Kegiatan Academic Recharging Dosen-Dosen IAIN Surakarta Di Mesir

SINAR- Peserta academic recharging (AR) Dosen Bahasa Arab IAIN Surakarta, diterima Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh di Republik Arab Mesir, Jum’at (12/10), Helmy Fauzi, di kantor KBRI Kairo Mesir di 13, Aisha Taymouria St. Garden City Cairo 1661 Republik Arab Mesir. Helmy Fauzi menyatakan bahwa hubungan Mesir dan Indonesia, terutama pada bidang pendidikan dan kebudayaan, sudah terjalin sejak lama, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia. Al-Azhar University telah menerima mahasiswa Indonesia sebelum tahun 1945 dan berlangsung terus sampai saat ini dengan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Kerjasama kegiatan akademis antara lembaga pendidikan Indonesia dengan lembaga pendidikan di Mesir, seperti academic recharging IAIN Surakarta pada Ma’had Muallimil Qur’an di Umraniyyah Giza, menjadi model kerjasama yang kongkret dan memberikan banyak manfaat. Inisiasi model kerjasama pendidikan seperti yang dilakukan IAIN Surakarta akan terus didukung secara penuh dan berkelanjutan oleh KBRI Mesir pada masa-masa mendatang.

Di minggu ke-3, hingga 13 Oktober 2018, setiap sore jam 16.00-17.30 peserta masih mendapatkan gemblengan khusus dari Prof. Dr. Mohammed Mohammed Emam Dawood, di ruang kerjanya. Kaum Muslim Indonesia dinilai memiliki semangat dan usaha yang sangat serius dalam belajar bahasa Arab melebihi kaum muslim Mesir, semata-mata karena bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an. Bahasa Arab tetap terjaga sepanjang zaman, karena digunakan sebagai bahasa al-Qur’an. Kelompok terpelajar yang serius mempelajari ilmu-ilmu keislaman, al-Qur’an dan bahasa Arab di Ma’had Muallimil Qur’an di Umraniyyah Giza akan diterima dan dilayani sepenuhnya oleh Prof. Dr. Mohammed Mohammed Emam Dawood. Al-lughah al-adiyah wa al-adiyah hiya al-Mumarasah (bahasa adalah pembiasaan, dan pembiasaan adalah latihan), kata beliau. Maka belajar bahasa Arab banyak latihan. Di samping itu, menurutnya as-sama’abu al-maharah, metode mendengar adalah unsur utama dalam proses pembelajaran bahasa.

Pelaksanaan kegiatan academic recharging pada pekan ketiga semakin ditekankan pada penguatan kemahiran as-sama’ dan kalam. Praktik muhadharah (memberikan kuliah) secara bergantian setiap ba’da Isya’, dilanjutkan diskusi berbahasa Arab ditemani oleh Dr Jamal Fauzi, salah satu penulis dan pengajar di Ma’had Muallimil Qur’an. Model penguatan bahasa Arab dilakukan dengan metode menyimak, mendengar, dan menirukan dengan suara yang se keras kerasnya, melalui pemutaran film berbahasa Arab yang fushah seperti Yusuf as-Siddiq, Umar al-Mukhtar, Hijrah ke Habasyah. Menyaksikan dan mendengarkan pemutaran film didampingi oleh doktor-doktor yang berkompenten dalam bahasa dan sejarah, antara lain Dr Aeman, Dr Jamal Fauzi dan Dr Jum’ah.

Di samping itu, metode “al-Istima dan Al-Kalam” diintegrasikan dengan metode Membaca Alqur’an Nurul Bayan, karena pengucapan kata harus sesuai dengan standar pelafalan Alqur’an. Peserta AR dikenalkan dengan metode, media, dan alat belajar Metode Membaca Alqur’an “Nurul Bayan”, dan bagaimana penerapan metode tersebut terhadap peserta didik. Dengan demikian peserta AR bukan hanya dilatih kemahiran berbahasa Arab tetapi juga bisa mengajarkan Alqur’an dengan baik dan benar berdasarkan Qira’ah Hafash dari Ashim.

Kegiatan menarik lainnya adalah pengenalan beberapa tempat bersejarah di Mesir, seperti Universitas al-Azhar, masjid al-Azhar, masjid Al-Husain, tiga Piramida besar di Giza, Universitas Kairo, masjid dan benteng Sholahuddin al-Ayyubi serta beberapa tempat lainnya. Para peserta diajak menyaksikan langsung dan belajar tentang sejarah tempat-tempat tersebut sekaligus juga berkomunikasi dengan orang-orang Mesir yang berada di tempat-tempat tersebut, sehingga bisa memberikan tambahan kemampuan bahasa Arab khususnya materi al-lughah al-yawmiyah dan al-lughah al-ilmiyyah. (Gie/Humas Publikasi) #banggaIAINSurakarta #suksesAPT-A