Sumber Referensi Itu Bernama Ibu

Triningsih, S.IP – Pustakawan Muda IAIN Surakarta

Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk pergi rekreasi agar pikiran kembali segar setelah bergelut dengan rutinitas harian. Bisa ke tempat wisata, pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, maupun perpustakaan. Salah satu contoh perpustakaan adalah Ghratama Pustaka Yogyakarta. Perpustakaan yang konon terbesar se-Asia Tenggara itu sangat menyedot perhatian. Selain tempatnya yang bagus, koleksinya juga lengkap, dan didukung wahana belajar yang menyenangkan. Ada juga film 6 dimensi yang tak luput untuk ditonton. Perpustakaan saat ini memang menjadi wahana rekreasi edukasi yang lagi hits. Sebagai ibu, tentu saja hal tersebut merupakan muatan positif bagi anak karena perpustakaan adalah sumber referensi yang terpercaya.

Sumber Referensi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:939), mengartikan bahwa referensi itu 1. Sumber acuan (rujukan, petunjuk); 2.buku-buku yang dianjurkan oleh dosen kepada mahasiswanya untuk dibaca; 3.buku perpustakaan yang tidak boleh dibawa keluar, harus dibaca dutempat yang telah disediakan; 4.ling hubungan antara referen dan lambing (bentuk bahasa) yang dipakai untuk mewakilinya. Disini yang dimaksud dengan referensi yaitu bahwa ibu itu sebagai sumber acuan, rujukan, dan petunjuk bagi anaknya.

Bagi seorang wanita, menyandang gelar ibu merupakan hal yang menyenangkan dan kebanggaan tersendiri. Peran pendidikan ibu kepada anaknya membutuhkan seni mendidik tersendiri karena apapun yang dilakukan akan mempengaruhi terhadap kepribadian sang anak. Kedekatan ibu dan anak harus dibangun sejak dini. Ibu bisa memulainya dengan agenda rutin jelang mau tidur dengan aktivitas mendongeng. Dongeng apa saja yang bisa membuat anak tersenyum bahagia. Baik itu kisah teladan, petualangan, maupun yang lainnya.

Bahkan kedekatan ibu dan anak jauh sebelumnya sudah dirajut ketika buah hati masih dalam kandungan. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an lewat alunan merdu sang ibu, mendengarkan alunan musik, berteman dengan orang-orang baik, dan lain sebagainya.

Ibu ibarat perpustakaan. Disanalah gudangnya referensi ilmu pengetahuan dan informasi. Bahkan ibu juga berfungsi sebagai referensi rekreasi yang menyenangkan ketika anak membutuhkan asupan hiburan. Ibu sumber referensi sepanjang hayat bagi anak.

Kamus Istilah Perpustakaan karangan Lasa HS (1998) mendefinisikan bahwa perpustakaan adalah sistem informasi yang didalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi, perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestaraian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.

Layaknya perpustakaan yang menyimpan banyak sekali koleksi sebagai sumber referensi yang dibutuhkan pemustakanya, begitulah peran ibu. Lewat ibu lah anak mengetahui berbagai informasi dan ilmu pengetahuan, mulai dari sejarah atau asal usul, etika nilai hidup, karakter manusia, dan lain sebagainya. Melalui budaya tutur kata dari ibu lah semua hal di dunia ini pertamakali bisa didapatkan sang anak.

Perbedaan manusia dengan makhluk lain (tumbuhan,binatang, malaikat) yaitu terletak pada akal pikirannya. Ibu yang cerdas akan mengantarkan anaknya pada alur pikiran yang cerdas pula. Maka koleksi ilmu pengetahuan yang ada dalam pikiran seorang ibu harus selalu di upgrade sehingga bisa sejalan dengan dimensi sang anak yang berkembang dewasa ini.

Secara fitrah dan kodrat bahwa ibu mempunyai tugas mengandung, melahirkan, menyusui, dan mendidik anaknya, serta mengurus keperluan rumah tangga. Namun disisi lain ada tugas lain yang harus ibu ketahui seiring dengan perkembangan zaman. Ibu saat ini menghadapi satu generasi yang disebut dengan Generasi Z. Anak mereka disebut dengan Generasi Z karena lahir di generasi internet dimana keajaiban terjadi dalam teknologi tersebut.

Ibu sebagai sumber referensi bagi anaknya hendaknya membimbing dan memfasilitasi mereka memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini untuk kepentingan pendidikannya. Generasi Z cenderung menyukai hal-hal yang aplikatif dan menyenangkan, maka metode belajar ibu juga harus mengikuti kesenangan mereka.

Ibu berfungsi sebagai referensi model bagi anak-anaknya. Segala tingkah laku ibu secara tidak langsung akan dicontoh oleh anak. Maka menjadi kewajiban bagi ibu untuk memberikan contoh yang baik bagi anaknya.

Peradaban suatu bangsa akan hancur dengan 3 (tiga) cara. Salah satunya adalah dengan menghancurkan tatanan keluarga. Sebagaimana kita ketahui bahwa tatanan keluarga ada di tangan ibu. Oleh karena itu, sebagai ibu marilah kita selalu menjadi sumber referensi bagi anak kita layaknya perpustakaan. Referensi yang up to date serta kekinian dengan zaman sekarang ini. Referensi rekreasi yang menyenangkan. Serta referensi yang selalu diburu anak-anak kita. SELAMAT HARI IBU…

Artikel ini telah dimuat di Harian Tribun Jateng edisi Rabu 12 Desember 2018, & online dengan alamat http://jateng.tribunnews.com/2018/12/12/opini-triningsih-sumber-referensi-itu-bernama-ibu