Serunya Sosialisasi SPAK DWP IAIN Surakarta

SINAR- Jum’at (12/4) Dharmawanita IAIN Surakarta mengadakan kegiatan rutin 3 bulanan. Dalam kegiatan kali ini ada dua agenda. Agenda yang pertama adalah sosialisasi SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi). Agenda yang kedua yaitu family gathering. Adapun tempat acara ini dilaksanakan di Ataya-Flora & Garden Hotel Boyolali. Acara ini diikuti oleh keluarga besar anggota Dharma Wanita IAIN Surakarta.

Sesuai arahan Irjen dan penasehat Dharmawanita Kementerian Agama, Ibu Trisna Willy Lukman Hakim Syaifuddin, setiap agen SPAK yang telah mengikuti Training of Trainer (TOT) SPAK bersama KPK wajib mensosialisasikannya di satker masing-masing.

Sosialisasi SPAK di Dharmawanita IAIN Surakarta melibatkan pengurus dan anggota Dharmawanita. SPAK adalah tentang perubahan generasi secara kolektif yang dimulai dari keluarga, lalu ke jaringan yang lebih luas melalui komunitas tempat kerja dan masyarakat secara keseluruhan. Agen-agen SPAK punya mandat untuk menjadi agen anti korupsi di lembaganya masing-masing dan juga di masyarakat.

Bahan sosialisasi diambil dari beberapa narasumber, seperti dari Bapak Ganjar, Ibu Basaria Panjaitan dari Komisioner KPK, serta Ibu Judhi Bunda Maria, dan Ibu Yeye dari AIPJ. Setelah pemaparan materi SPAK oleh Ketua Dharma Wanita, kemudian dilanjutkan dengan games SPAK. Ada empat macam alat peraga SPAK, yaitu: Semai (sembilan nilai), Majo (lima jodo), put-put LK (putar-putar lawan korupsi), arisan, serta Majo Junior. Tujuan permainan games SPAK adalah untuk lebih mengenal contoh kasus kasus di masyarakat apakh kasus tersebut termasuk suap, gratifikasi, atau perilaku koruptif. Empat games tersebut dapat menstimulasi perilaku-perilaku anti-koruptif terutama di kalangan perempuan sebagai penyangga keluarga dan juga sangat baik bagi anak-anak untuk mengenal lebih dini.

Lebih lanjut, sosialisasi dan family gathering ini merupakan kegiatan terakhir dari periode Rektor 2015-2019 dan dikemas dalam rangkaian yang lebih fun dalam bentuk sarasehan dan outbond.

Harapan kami dengan adanya sosialisasi SPAK di Dharmawanita IAIN Surakarta, maka semakin banyak yang memahami tentang perilaku anti korupsi, suap, dan gratifikasi. SPAK sesuai dengan kepanjangannya–Saya Perempuan Anti-Korupsi menjadi basis ketahanan mental keluarga. Karena itu, SPAK dianggap sangat tepat dimulai dari kaum perempuan yang bisa menjadi inspirasi perubahan dari dalam (Gie/Humas Publikasi)

Sumber: Sri Haryanti Mudofir