FAMILY STUDIES PADA PERGURUAN TINGGI : SEBUAH GAGASAN AWAL

Oleh: Dr. H. Muhammad Munadi, M.Pd (Wakil Rektor Bidang ADUM PK IAIN Surakarta)

Pengantar

Jika memasukkan istilah family studies of higher education tanpa spesifikasi apapun pada mesin pencari di internet akan ditemukan kurang lebih 1,370,000,000 jenis tulisan. Kalau hanya menyebutkan istilah family studies ditemukan jenis tulisan sebanyak 1,460,000,000 buah. Diantara yang menarik bahwa family studies di perguruan tinggi ada yang memaparkan bahwa kajiannya ada yang bersifat studies bahkan ada pula yang menjadi kajian serius berbentuk program studi. Program studi ada yang berbentuk Undergraduate Certificate, bachelor of arts in child and family, child and family studies foundation degree, bahkan ada yang tingkatan master of family studies, ataupun program lain.

Ada yang berbeda ketika memasukkan istilah ilmu keluarga di perguruan tinggi tanpa spesifikasi apapun pada mesin pencari di internet akan ditemukan kurang lebih 10,800,000 jenis tulisan. Diantara yang muncul adalah pusat studi anak dan keluarga beberapa perguruan tinggi serta muncul program studi strata 1 yaitu Ilmu Keluarga dan Konsumen. Kalau menyebutkan istilah Pendidikan keluarga ditemukan jenis tulisan sebanyak 211.000.000 buah. Akan berbeda ketika memasukkan istilah Pendidikan kesejahteran keluarga (PKK) ditemukan sebanyak 13.700.000 buah. Dengan istilah PKK, yang muncul diantaranya program studi strata 1 yaitu Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berada di Universitas bekas IKIP atau FKIP.

Disamping itu pemerintah Indonesia merencanakan dengan mengembangkan program berkaitan keluarga di beberapa Kementerian Agama melalui Direktorat Pemberdayaan KUA dan Keluarga Sakinah, Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat, BKKBN memiliki Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga dengan memiliki 4 Direktorat yaitu Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak, Direktorat Bina Ketahanan Remaja, Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan, serta Direktorat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  sejak dipimpin Anis Baswedan mulai memiliki direktorat baru yang menangani keluarga yaitu Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga pada Direktorat Jenderal  Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Bahkan sejak Orde Baru, pemerintah sudah memiliki Gerakan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan memiliki 10 Program Pokok PKK, yaitu : Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga, Pendidikan dan Keterampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup, serta Perencanaan Sehat. Namun sayangnya 10 program PKK ini masih kental kegiatan yang sangat kental baru sebatas pertemuan dengan digerakkan kegiatan arisan.  Dalam konteks Indonesia dengan banyaknya institusi yang bergerak di bidang family semestinya ada koordinasi, singkronisasi, kolaborasi dan sinergi sehingga benar-benar nyata hasil dan terukur yang dikerjakan bagi kesejahteraan keluarga.

Kajian Keluarga dan Perguruan Tinggi di Indonesia

Indonesia sudah menganggap penting keluarga sebagai sebuah kajian yang serius melalui pendirian Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada jenjang sarjana di hampir semua Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), atau Universitas bekas Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).  Secara kronologis keberadaan program studi PKK ini terbilang unik karena pada awalnya berada di Fakultas Ilmu Pendidikan karena kuat pendidikannya kemudian bergeser ke Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) atau Fakultas Teknik saat ini. Pergeserannya berubah secara keilmuan berawal pada penguatan Pendidikan bergeser pada Kesejahteraan. Orientasi kesejateraan akhirya bergeser pada keahlian pada keilmuan dan ketrampilan keluarga meliputi : tata boga, tata busana, perhotelan, dan tata kecantikan. Walaupun ada pergeseran tetapi mata kuliah yang berkait dengan ilmu keluarga dalam konteks pendidikan masih dipertahankan, seperti mata kuliah Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Psikologi Pendidikan, Psikologi Perkembangan, Komunikasi Keluarga, dan lain-lain.

Selain itu Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki kajian serius dalam bentuk Jurusan tingkat sarjana dengan nama Ilmu Keluarga dan Konsumen yang memiliki 3 Divisi, yaitu Divisi Ilmu Keluarga,  Perkembangan Anak, serta Ilmu Konsumen Dan Ekonomi Keluarga. Divisi Ilmu keluarga memiliki area kajian meliputi : analisis fungsi keluarga, interaksi dan komunikasi keluarga, transisi keluarga dan globalisasi, analisis gender keluarga, balancing work and family, pembagian peran dalam keluarga, proses pengambilan keputusan, pemberdayaan keluarga, ketahanan keluarga, serta strategi koping keluarga. Divisi lain yaitu Divisi Perkembangan Anak meliputi area kajian : perkembangan anak, kecerdasan kognitif, prestasi akademik, pengasuhan, stimulasi psikososial, perilaku antisosial anak, ikatan emosial antara ibu dan anak, serta perkembangan pada anak berkebutuhan khusus. Sedangkan divisi yang terakhir adalah Divisi Ilmu Konsumen Dan Ekonomi Keluarga memilki area sebagai berikut: perilaku konsumen, preferensi dan sikap konsumen, sosialisasi anak sebagai konsumen, alokasi waktu dan pendapatan, kesejahteraan keluarga, kemiskinan keluarga, evaluasi program peningkatan kesejahteraan keluarga, evaluasi program pemasaran sosial, serta investasi anak.

Kajian tentang keluarga tidak melulu terjadi pada keilmuan program studi saja tetapi juga terjadi di pusat studi-pusat studi yang didirikan di perguruan tinggi. Ada yang kajian keluarga melekat pada nama pusat studi gender, pusat studi wanita, atau pusat studi anak dan gender. Ada juga yang menamai pusat studinya dengan nama pusat studi gender dan keluarga namun ada pula yang menamai pusat kajian anak dan keluarga. Tetapi kesemuanya berdiri di tingkatan perguruan tinggi bukan di program studi. Pusat kajian berkaian dengan keluarga di bawah Fakultas hanya terjadi di Universitas Indonesia dengan nama Pusat Penelitian Keluarga Sejahtera.  Pusat penelitian ini di bawah Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Kajian Keluarga dan Perguruan Tinggi di Luar Negeri

Tidak berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, kajian keluarga di luar negeri ada yang berwujud dalam bentuk pusat studi dan ada pula program studi tingkatan undergraduate sertifiate. Namun ada lompatan karena sudah ada kajian di tingkatan  dan master bahkan jenjang doktor (Ph.D). Ada yang menamai family studies dan ada pula dengan nama family science. Seperti yang ditawarkan PennState University pada jenjang undergraduate memiliki variasi pilihan yaitu Major in Human Development and Family Studies, Associate Degree in Human Development and Family Studies, Minor in Human Development and Family Studies,  dan Honors Study in Human Development and Family Studies. Sedangkan program doktor meliputi Ph.D. Program in Human Development and Family Studies dan Dual-Title Ph.D. Programs. Montclair State University memberikan tawaran program doktor dalam kajian keluarga dengan nama Ph.D in Family Science and Human Development. Kajiannya bersifat multidisiplin ilmu  social yang meliputi sosiologi, social work, pendidikan, gerontology, dan community and developmental psychology.   

Family Studies dan Agenda Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)

Pentingnya sebuah keluarga dalam Islam sangat ditekankan karena dalam pembacaan dalam Qurán dan  Hadits sangat banyak pembahasannya. Dalam hal ini PTKI  perlu mengembangkan family studies di tingkatan perguruan tinggi, program studi ataupun di pusat studi. Tingkatan perguruan tinggi di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dengan memanfaatkan pusat studi yang ada yaitu Pusat Studi Gender dan Anak bisa mengembangkan kajan teoritik dan praktik family studies. Disamping itu LPPM memiliki anggaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan produk berkaitan dengan family studies. Kajiannya bisa dalam bentuk studi teks sumber primer ajaran Islam tentang keluarga (Qurán dan  Hadits), manuskrip yang mengkaji keluarga yang ditulis para tokoh muslim klasik sampai kontemporer, manuskrip yang menulis tentang family studies yang ditulis para tokoh muslim timur tengah sampai nusantara ataupun family studies dalam konteks ilmu Syariah, Ushuluddin, Dakwah, Tarbiyah, Sejarah, Lingusitik, maupun yang lainnya. Kajian family studies  bisa dikaitkan dengan hari-hari keagamaan seperti saat Ramadlan bisa dikembangkan oleh PTKI. Seperti bagaimana Puasa Ramadlan bisa mengembalikan fungsi keluarga (Reintegrasi Keluarga dan Puasa Ramadlan), bagaimana kajian-kajian Ramdalan menyentuh kebutuhan pemberdayaan keluarga dan masih banya lagi, Keragaman ini memungkinkan kajian tentang family studies mestinya lebih maju dan berkembang. Hasil dari kajian yang serius dari penelitian dan diskusi serta seminar bisa diimplementasikan dalam bentuk PkM oleh Dosen dan mahasiswa bisa mandiri dan kelompok dengan anggaran PTKI maupun kerjasama dengan Kementerian terkait seperti Kementerian Agama, Kementerian Sosial, BKKBN, Kementerian Kesehatan, maupun Pemerintah Daerah. Semoga. Waallahu a’lam.

Referensi

https://hhd.psu.edu/hdfs/graduate/phd-program-human-development-and-family-studies
https://hhd.psu.edu/hdfs/graduate/dual-title-programs
https://hhd.psu.edu/hdfs/undergraduate/major-human-development-and-family-studies dan lainny