Stadium General FEBI IAIN Surakarta Hadirkan Staf Khusus Presiden

SINAR- Sebanyak 1126 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Surakarta mengikuti kuliah umum perdana (stadium general) Kamis (15/8). Bertempat di Gedung Graha IAIN Surakarta stadium general kali ini mengangkat tema, “Deradikalisasi Di Kalangan Anak Muda Islam” dengan narasumber KH. Abdul Ghofarrozin, M.Ed atau yang akrab disapa Gus Rozin selaku Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. H. Abdul Matin bin Salman, Lc., M. Ag. mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat datang bagi para mahasiswa baru FEBI baik di program studi (prodi) Perbankan Syariah, Akuntansi Syariah maupun Manajemen Syariah. Mengutip dari kata-kata pepatah beliau memberikan nasehat, “kalian bisa menuntun kuda menuju ke sumber mata air tetapi kalian tidak akan bisa memaksa kuda untuk minum”. Sama seperti keadaan kalian saat belajar di kampus, kampus ini ibarat sumber mata air, semua boleh belajar namun tidak semuanya bisa dipaksa untuk sukses. Bukan kampus yang menentukan kesuksesan anda melainkan usaha anda sendiri, ungkapnya. Terakhir Matin berpesan, “jadilah ekonom yang paham agama, fokuslah untuk belajar dan berorganisasi sehingga apa yang menjadi cita-cita kalian sesuai ekspektasi kalian.”

Dikarenakan ada panggilan tugas mendadak dari Presiden, meski sudah tiba di Solo Gus Rozin akhirnya mewakilkan Dr. . Namun sebelum keberangkatannya ke Jakarta beliau sempat memberikan pesan melalui video. Dalam video tersebut beliau menyampaikan, “Indonesia memiliki lebih dari 260 juta penduduk yang 70% penduduknya adalah anak-anak muda generasi Z, dimana mereka tidak bisa lepas dari teknologi. Dengan kehadiran teknologi internet membawa wajah baru, pemahaman baru terutama dalam konteks informasi agama. Padahal disisi lain memahami agama secara mendalam tidak bisa secara tiba-tiba, butuh guru, butuh ilmu yang multidisiplin sehingga ikut pemahaman yang benar dan ikut dalam merawat NKRI supaya utuh, damai, dan maju dengan kondisi pemahaman toleransi yang telah dibangun secara massif, sabar bertahun-tahun lamanya. Awal mula dari gerakan radikal adalah kesalahan dalam memahami agama. Akar dari gerakan-gerakan islam hampir semua hadir di negeri ini, ada ahlussunah wal jamaah ada yang setengah-setengah ada yang keras. Perlu dipahami bukan hanya bentuk gerakannya namun juga kita pahami sejak dari sejarahnya darimana mereka muncul? kenapa mereka muncul? apa tujuannya? Ini yang menjadi relevansi pertemuan pagi ini yang akan disampaikan oleh Dr. Abdul Mu’idl. Semoga dengan stadium general ini kalian akan mendapatkan perpektif yang kaya, informasi yang banyak, sehingga sejak awal bergabung dengan FEBI IAIN Surakarta ini kalian ada dalam posisi yang benar terutama dalam konteks pemahaman terhadap gerakan-gerakan islam, pemahaman terhadap NKRI, dan pemahaman terhadap pancasila”. (Zat/ Humas Publikasi)

Editor: Kusnianto