SINAR- Mahasiswa Bidikmisi IAIN Surakarta angkatan 2016 yang berjumlah 115 orang mengikuti kegiatan karantina selama dua hari pada Kamis-Jumat (29-30/8) di Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, dengan agenda yakni review penulisan jurnal dan majalah Bidikmisi IAIN Surakarta.
Seperti yang telah dicanangkan, untuk tahun 2019 mahasiswa Bidikmisi IAIN Surakarta angkatan 2016 yang rata-rata sudah masuk semester 7 ini akan menerbitkan tiga karya yakni berupa satu majalah dan dua jurnal.
Dari hasil kegiatan workhsop dan pembekalan penulisan jurnal dan majalah bidikmisi beberapa waktu yang lalu terkumpul 32 naskah jurnal dan 38 naskah majalah. Naskah-naskah yang telah disusun tersebut kemudian dikirim ke email reviewer, dan selanjutnya direview oleh Ahmad Saifuddin, M. PSi dan Abraham Zakky Zulhazmi, MA., M.Hum (Dosen IAIN Surakarta) selaku reviewer jurnal serta Syifaul Arifin, S.Sos (Redaktur Solopos) reviewer untuk majalah.
Selanjutnya hasil tulisan yang telah direview akan direvisi oleh penulis kemudian akan masuk proses finishing yakni seleksi kelayakan sebelum naik cetak. Proses cetak dan publikasi ditargetkan tahun ini dalam bentuk jurnal Academia IAIN Surakarta dan Buku Bunga Rampai.
Abraham Zakky dan Ahmad Saifuddin disela-sela mereview jurnal mahasiswa bidikmisi sama-sama memberi apresiasi yang tinggi pada para mahasiswa khususnya penerima Bidikmisi dari IAIN Surakarta atas kemauan dan kemampuannya dalam menulis jurnal. Disaat mahasiswa yang lain masih sibuk memikirkan judul skripsi tetapi mahasiswa Bidikmisi ini sudah menyelesaikan jurnal, ini merupakan langkah yang luar biasa ungkap mereka.
Senada dengan hal tersebut, Syifaul Arifin juga menilai bahwa tulisan-tulisan yang telah disusun untuk majalah ini hasilnya cukup baik dan memuaskan, bahkan ada yang mengangkat isu aktual dengan pembahasan yang menarik, imbuhnya. Meskipun masing ada sedikit koreksi tetapi secara keseluruhan teknik penulisan dan kerangka pemikiran sudah sesuai kaidah penulisan majalah.
Lebih lanjut dengan adanya review ini maka kesalahan dalam penyusunan majalah dapat diminimalisir. (Gus/ Humas Publikasi)