Seri Kuliah Sejarah Membangun Sejarawan Milineal Melalui Sejarah

SINAR– Program Studi (Prodi) Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Bahasa IAIN Surakarta menyelengarakan seminar sejarah dengan model bentuk seri kuliah sejarah yang bertema Membangun Sejarawan Milineal Melalui Sejarah “Alternatif” pada Kamis, (5/9). Acara yang diselenggarakan di Aula Gedung Fakultas Adab dan Bahasa lantai 4 ini menghadirkan pembicara dari Murdoch University, Australia yaitu Ghamal Satya Muhammad dan Muhammad Irfansyah dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Seminar yang diikuti oleh ratusan mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam dari mulai semester 1 sampai dengan semester 7 ini diawali dengan pemaparan dengan susah payah dalam membangun metodologi sejarah ‘alternatif’ oleh Mochamad Irfansyah (UGM). Beliau memaparkan bahwa pola fikir sejarawan harus kita pelajari lebih awal sebagimana yang dikatakan Kuntowijoyo jika kita akan menulis suatu sejarah maka harus ada lima tahapan dalam penelitian sejarah yang pertama yakni pemilihan Topik, Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Histogriografi. Lalu bagaimana cara membangun metodologi sejarah alternatif? Dan apa itu metodologi?, dalam hal ini merupakan pondasi yang sangat penting bagi mahasiswa baru yang akan menulis. Metodologi adalah ilmu-ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu tergantung dengan realitas yang sedang dikaji. jelasnya.

Kemudian pembicara kedua Ghamal Satya Muhammad memaparan tentang beberapa metodologi sejarah alternatif, seperti apa kegunaan aplikatif Ilmu Sejarah untuk merespon tantangan masa kini dll. Beliau juga memotivasi para mahasiswa dengan menyinggung salah satu penulis barat dan juga penulis lokal Indonesia, dan masyarakat lebih menghargai penulisan barat di bandingkan penulis Indonesia, ia berteriak lantang bahwa penulis barat saja bisa menulis tentang Indonesia mana penulis Indonesia yang acuh akan sejarah negerinya sendiri, tegasnya. (Zat/Humas dan Publikasi)

Sumber: HMJ SPI IAIN Surakarta