Mahasiswa SPI dan IAT Menjadi Juara Harapan 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional di Makassar

SINAR- Senin – Kamis, (15-18/10) Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) atas nama Riski Dwi Khoiriyah (semester 7) bersama dengan timnya Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) atas nama Lintang Ayu Fitriana dan Ririn Arumndhani menjadi finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional tingkat Mahasiswa di UIN Alauddin Makassar. Dosen pembimbing dari penulisan Fulpaper ini ialah Ibu Martina Safitry, SS, M.A (Dosen Sejarah Peradaban Islam IAIN Surakarta). Bermula dari pengiriman fullpaper yang akhirnya lolos dan menjadi finalis untuk dipresentasikan di UIN Alauddin Makassar dalam Festival Biologi Learning Fair (Bioleaf) 7 tahun 2019.

Cabang lomba dari Bioleaf ini ialah LKTI Nasional, Essay, Debat Ilmiah, dan Film Dokumenter. Finalis dari lomba ini terdiri dari Mahasiswa yang berasal dari beberapa lembaga institusi, seperti Universitas Brawijaya Malang, Universitas Alaudiin Makassar, Universitas Hassanudin Makassar yang terdiri dari beberapa tim, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Ujung Pandang, Universitas Borneo, Universitas Gorontalo, IAIN Surakarta, dan lain sebagainya. Riski Dwi Khoiriyah (SPI) beserta Timnya dari IAT mengikuti cabang LKTI Nasional tingkat Mahasiswa.

Tema dari LKTI Nasional ini ialah “Inovasi Generasi Z dalam Menghadapi Problematika Lingkungan Sosial Kebudayaan”. Mahasiswa SPI dan IAT IAIN Surakarta menulis paper dengan judul “Tari Turonggo Seto ‘Mardi Utomo’ sebagai Inovasi Generasi Z dalam Menghadapi Problematika Lingkungan Sosial Kebudayaan”.

Kajian yang diteliti dalam karya ilmiah tersebut bertempat di Dukuh Salam, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Di mana daerah tersebut memiliki beberapa kearifan lokal salah satunya adalah Tari Turonggo Seto yang menjadi Warisan Budaya Nasional sekaligus ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Batasan Masalah dari kajian yang diteliti ialah 1). Bagaimana Sejarah Kesenian Tradisional Turonggo Seto “Mardi Utomo”, 2). Bagaimana Peran Generasi Z dalam Menghadapi Problematika Lingkungan Sosial Kebudayaan Melalui Kesenian Tradisional Turonggo Seto “Mardi Utomo”, 3). Bagaimana Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Kesenian Tradisional Turonggo Seto “Mardi Utomo”.

Salah satu penulis dari paper ini, Riski Dwi Khoiriyah (SPI) memaparkan alasan mengambil tema ini, “Salah satu Problematika Lingkungan Sosial Kebudayaan ialah mulai tergesernya kebudayaan lokal oleh kebudayaan Barat dengan adanya Westernisasi. Namun, di salah satu desa di Boyolali tepatnya di Dukuh Salam terdapat inovasi pemuda melalui sebuah kesenian yang sudah lahir sejak tahun 1956 M, yang dilestarikan hingga saat ini. Sehingga kesenian ini menjadi salah satu inovasi Generasi Milineal dalam Menghadapi Problematika Lingkungan Sosial Kebudayaan dari pengaruh Barat”.

Lintang Ayu Fitriana (IAT) juga menyatakan alasan menulis tema ini, “Banyak pemuda yang mempunyai inovasi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan beberapa ide yang mengangkat tema tentang lingkungan, namun terkadang inovasi tersebut tidak berjalan karena terkendala dukungan pemerintah. Misalnya saja masalah dana, berbeda dengan inovasi pemuda yang dituangkan pada pengolahan potensi lokal berupa kebudayaan. Secara pribadi mereka dapat secara mandiri menginovasi kearifal lokal yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk pengembangan kesenian tersebut”.

Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari, pada tanggal 15 Oktober 2019 dibuka dengan acara Seminar Nasional dengan tema “Inovasi Generasi Milenial dalam Menghadapi Problematika Lingkungan” salah satu narasumbernya ialah Soesilo Ananta Toer, Dr. Hj Asniar Khumas. P.Si., M.Si, Syarifudding Daeng Punna, dan Rizki Andriana Arimbi. Tanggal 16 Oktober 2019 dilanjutkan dengan Presentasi cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional dan Lomba Debat Ilmiah dari para tim yang masuk final. Tanggal 17 Oktober 2019 final atau presentasi cabang lomba Esay dan Lomba Debat Ilmiah. Hingga tanggal 18 Oktober 2019 ialah Final cabang lomba Film Dokumenter. Tanggal 18 Oktober 2019, pukul 19.30 WITA sekaligus menjadi malam puncak dan penutupan serta pengumuman lomba. Ketiga Mahasiswa IAIN Surakarta ini menjadi Juara Harapan II dalam cabang LKTI Nasional.

Ririn Arumndhani (IAT) berdasarkan pengalaman ini menyampaikan, “Dengan mengikuti perlombaan ini diharapkan dapat memperkenalkan kampus IAIN Surakarta agar dapat dikenal oleh kampus lain di luar Jawa di Indonesia. Serta diharapkan memotivasi Mahasiswa lain untuk aktif menulis dan mengeluarkan ide menjadi sebuah karya ilmiah baik tingkat lokal maupun Nasional”. (Gie/Humas Publikasi)