Presentasikan Sejarah Sego Kucing, Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam Raih Juara II LKTI Tingkat Nasional

SINAR- Acara Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional History Days tingkat nasional kali ini diadakan di Universitas Padjajaran (UNPAD). Perhelatan tahunan yang menemukan dan melombakan ide-ide para mahsiswa sejarah tingkat nasional ini diadakan pada tanggal 23-24 Oktober di Bale Santika UNPAD. LKTIN ini diikuti oleh berbagai kampus di Indonesia, yang kemudian tersaring 5 finalis dari 5 kampus berbeda yakni, dari Universitas Airlangga, IAIN Surakarta, Universitas Gadjah Mada, UIN Syarif Hidayatullah, dan UNIDA Gontor. 

Sebagai perwakilan kampus satu-satunya dari IAIN, Perwakilan Mahasiswa SPI yang terdiri dari Anisa Jamiatul Safitri, Iin Zubaidah dan Anis Fatima ini merasa deg-degan. Terlebih peserta finalis kali ini berasal dari kampus-kampus besar yang sudah sangat mapan tradisi  keilmuan sejarahnya.

Pada tanggal 23 Oktober 2019, pukul 09.30 dimulailah presentasi LKTIN History Days dengan pidato  serta pembukaan dari kepala jurusan Ilmu Sejarah Unpad. Urutan presentasi LKTIN ini antara lain yang pertama IAIN Surakarta, Kedua UGM, Ketiga Unida Gontor, Keempat Unair, dan Kelima UIN Syarief Hidayatullah dan  disambung dengan acara Bedah Buku.  Presentasi yang dibawakan Iin Zubaidah dkk mengangkat judul “ Trasnformasi Nasi Nuk menjadi Sego Kucing: Dari Makanan Perang Kemerdekaan Menjadi Makanan Rakyat”. Tulisan ini mengangkat bagaimana masyarakat jawa membuat nasi Nuk untuk para pejuang kemerdekaan, akan tetapi pasca kemerdekaan makanan ini menjadi simbolitas kemerdekaan rakyat dan berubah nama menadi sego kucing.  Simbolitas ini menjadikan nasi nuk kemudian sangat disukai masyarakat jawa bahkan menjadi sebuah hidangan yang istimewa bagi masyarakat.

Setelah melewati Penjurian atas presentasinya, Dewan Juri memutuskan Univesitas Airlangga Meraih Juara 1, IAIN Surakarta Juara 2, UIN Syaraif Hidayatullah Juara 3.

Iin merasa bangga bahwa bisa membawa harum nama IAIN Surakarta. Terlebih ini adalah keikutan pertama kali Prodi SPI di ajang ini. Ke depan semoga banyak dari mahasiswa IAIN Surakarta tertarik untuk ikut lomba karya tulis ilmiah semacam ini. Menurut Aat Ratmanto sebagai Dosen SPI sekaligus pembimbing LKTI, ide dan gagasan yang ditawarkan Iin dkk sebenarnya cukup bagus, hanya saja mungkin pengalaman dalam bertanding dan presentasi yang perlu diasah. Akan tetapi sebagai peserta yang baru pertama kalai ikut, ini sudah termasuk prestasi yang luar biasa, terlebih bisa mengalahkan peserta dari UGM dan UNPAD yang secara teori metodologi sudah tidak diragukan lagi. (Gie/Humas Publikasi)

Sumber: Latif Kusairi (dosen Prodi SPI)