Seminar Nasional Ekonomi Indonesia


SINAR- Kamis, (7/11) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta telah melaksanakan Seminar Nasional Ekonomi Indonesia, dengan mengangkat sebuah tema “Become Young Leader With Skills In Entrepreneur And Knowledge of Indonesian Economics In Disrubtion Era”. Acara tersebut merupakan salah satu bentuk realisasi dari program kerja Departemen Keilmuan dan Kewirausahaan dalam rangka Pengenalan Budaya Bagi Mahasiswa. Sejumlah kurang lebih 800 peserta telah berpartisipasi dan memadati Gedung Graha IAIN Surakarta dengan penuh antusias.

Acara Grand Opening Seminar Nasional Ekonomi Indonesia di awali dengan serangkaian acara dan di buka secara resmi oleh Ibu Septin Puji Astuti, S.Si., M.T., Ph.d selaku Wakil Dekan III FEBI IAIN Surakarta, setelah itu disusul dengan penampilan dari mahasiswi UKM Sentra Tari. Grand opening acara tersebut berlangsung dengan hikmat dan meriah.

Kemudian pada acara inti, Seminar Nasional Ekonomi Indonesia menghadirkan seorang moderator yakni Dwi Agil Setiawan, S.E dan seorang pembicara terkenal yang telah berkecimpung lama dalam hal perekonomian negara, yaitu Dr. Ir. Rizal Ramli, M.A. Beliau juga pernah menjabat sebagai menteri keuangan pada tahun 2001. Bahkan kesuksesan beliau tidak dapat diragukan lagi dengan pemikiran kritisnya terhadap perekonomian negara, beliau mengawali forum tersebut dengan kiat Kunci sukses versi beliau, yakni “4G”, yang bermakna “God Feeling” (meningkatkan kepekaan terhadap tuhannya), “Gesit Otak” (Cerdas), namun cerdas saja tidak cukup, oleh karena itu diperlukan “Gesit Tangan” (cakap dalam berbagai bidang) dimana gesit tangan jauh lebih penting, kemudian dilengkapi dengan “Gesit Gaul” (memperbanyak relasi). Tidak hanya hal tersebut, beliau juga memaparkan bagaimana progres perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun, “Kalau kita mengukur kemajuan dari segi historis, tentu ada kemajuan di Indonesia. Tapi apabila dikomparatifkan dengan negara lain, Indonesia itu jauh tertinggal dari negara lain” ucap Rizal Ramli.

Acara pun berlanjut dengan perbincangan seputar ekonomi yang kian memanas, pasalnya Rizal Ramli terus menekankan bahwa perekonomian Indonesia harus terus digenjot untuk dapat mengikuti perkembangan industri 4.0. Sebagai negara yang menjadi pasar terbesar karena memiliki jumlah penduduk yang besar, maka Indonesia melalui para mahasiswa dan pemuda perlu membuka wawasan dan semangat bersaing dalam ilmu, pengetahuan dan teknologi. menurut beliau sebab indonesia tidak maju adalah di karenakan ketidakberanian pemerintah dalam mengambil resiko, dan kualitas pendidikan yang ada. Hal tersebut lantas menyulut berbagai tanggapan dari peserta. Kemudian diakhir acara beliau menyampaikan closing statementnya.

“Negara yang pemimpin nya berani mengambil risiko itu lebih berhasil dari negera yang biasa-biasa saja. Selain dari keberanian dalam mengambil risiko, kualitas pendidikan juga berpengaruh pada pertumbuhan atau bangkitnya sebuah negara. Oleh sebab itu Sebagai mahasiswa open minded terhadap perkembangan bangsa itu penting.” ~ Dr. Ir. Rizal Ramli, M.A.

Kami berharap dengan diadakannya acara seminar seperti ini mampu menambah wawasan kita terhadap kondisi perekonomian bangsa, serta mampu membuka mindset maupun peluang berupa problem solving sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain dalam produksi barang maupun jasa. Jadilah generasi yang berani mengambil resiko”, pungkasnya.(Gie/ Humas Publikasi)

Sumber: Ajeng Astrid DK (Kastrat DEMA FEBI)