Gelar Budaya Bagi Mahasiswa Asing, Rektor: Cinta Adalah Budaya Universal Yang Mendasar Bagi Manusia

Tari Badikehulu dari Thailand

SINAR- Kesekian kalinya IAIN Surakarta melalui IAIN Surakarta International Office (ISIO) menghadirkan mahasiswa asing dari berbagai bangsa untuk bertemu dan saling belajar tentang masing-masing budaya. Ini merupakan program kecil dengan dampak yang besar bagi perdamaian. Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd yang sempat hadir dan membuka acara mengatakan bahwa pesan perdamaian bisa dilakukan dengan saling belajar budaya, dengan mengenal budaya berbagai bangsa maka dapat menumbuhkan cinta, sedangkan cinta adalah kebutuhan dasar dari manusia. Jika para ekstrimis bisa mengajarkan tentang kebencian maka seharusnya melalui pendekatan budaya kita mampu mengajarkan tentang cinta dan perdamaian”, ucapnya.

Zaenal Muttaqin, S.Ag., M.A., Ph.D yang menjadi inisiator acara tersebut mengatakan orang asing datang ke Indonesia untuk belajar, tetapi kami juga membuka diri untuk belajar dari kalian. Aku dan kamu adalah kita, sedangkan adanya kita karena kita saling mengenal, untuk itu acara ini adalah tanda cinta kami sebagai bangsa Indonesia”, ucapnya.

Di lain tempat, Dr. H. Syamsul Bakri, M.Ag mengatakan bahwa tujuan acara ini adalah untuk saling belajar memahami varian-varian kebudayaan asing dan secara langsung mengenalkan IAIN Surakarta sebagai rumah dari berbagai bangsa. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama tersebut juga mengatakan bahwa cara mengenalkan IAIN Surakarta dimata internasional adalah mempertemukan mahasiswa IAIN Surakarta dengan mahasiswa dari berbagai bangsa asing dalam acara yang bertaraf internasional pula. Menjadi pertemuan fisik, pertemuan budaya, pertemuan ide dan perjumpaan yang berkelas”, tambahnya.

Berbagai mahasiswa asing seperti Malaysia, Thailand, Philiphine, Perancis, Swedia, Sudan, Maroko, Australia yang berkesempatan hadir juga menampilkan berbagai masakan khas asal negara mereka. Selain itu mereka juga saling mempertunjukkan hasil kebudayaan mereka seperti tari dan mengenalkan budaya mereka melalui orasi ilmiah.

Selain saling kenal budaya, dalam acara singkat ini juga menghadirkan Dr. Thobib Al-Asyhar, M.Si selaku Kabag Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama RI yang menjadi narasumber seminar Gelar Budaya Bagi Mahasiswa Asing. Salah satu tugas Dr. Thobib di Kemenag RI adalah memberikan izin tinggal untuk mahasiswa dan agamawan asing.

Senada dengan tugas beliau, maka Kemenag RI sangat mendukung dan melindungi para mahasiswa asing untuk belajar ke Indonesia, karena ternyata Indonesia sekarang sudah menjadi roleĀ modelĀ dalam kehidupan beragama. Dengan prinsip Islam Wasathiyah-nya, Indonesia mampu mempertahankan budaya asli dalam kerangka bhineka tunggal ika. Perbedaan menjadi indah dalam islam, sedangkan islam sangat menghormati perbedaan sebagai rahmat”, pungkasnya. (Gie/Humas Publikasi)