Madrasah Online Perlu Dikebut Untuk Mengejar Relevansi Pendidikan Islam Dengan Revolusi Industri 4.0

SINAR- Tuntutan revolusi industri 4.0 juga mengarah kepada revolusi sistem pendidikan islam. Hal ini bukan lagi menjadi beban, namun sudah berubah menjadi sebuah kebutuhan. Mengikuti perkembangan ini, IAIN Surakarta melalui Seminar Manajemen Pendidikan Tinggi Islam mengambil tema Penguatan Tata Kelola Pendidikan Islam.

Tema ini diangkat oleh Pascasarjana IAIN Surakarta karena dianggap penting bagi kelangsungan madrasah di lingkungan Kemenag RI. Mendatangkan Prof. Dr. Suyitno, M.Ag (Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Dirjen Pendis Kemenag) dan Prof. Dr.H. Mudofir, S.Ag., M.Pd selaku Rektor IAIN Surakarta.

Prof. Suyitno mengingatkan bahwa dunia pendidikan sekarang sudah melangkah ke zaman internet center. Bukan lagi teacher center atau student center, maka semua guru dan murid harus melek internet dan mampu menggunakannya dalam menunjang proses pembelajaran.

Untuk itu para guru juga harus menyiapkan diri untuk menjawab masa depan. Now is tomorrow, menyiapkan pribadi guru saat ini akan berpotensi dalam mencetak madrasah yang lebih baik di masa depan”, ucapnya. Sehingga seorang guru wajib meng-upgrade keilmuannya dan tidak hanya nyaman dengan ijazah S1, sehingga jika ada perubahan regulasi dan sistem pendidikan maka para guru sudah siap.

Menjawab hal tersebut, Rektor IAIN Surakarta mengatakan bahwa IAIN Surakarta sudah berubah menjadi organisasi yang modern yang siap menjawab tantangan revolusi industri. Dari hasil reakreditasi institusi IAIN Surakarta tahun 2019 yang dilaksanakan Maret lalu kita patut untuk percaya diri melangkah menjadi UIN, karena secara kurikulum dan penunjang lainnya IAIN Surakarta sudah siap menjawab tantangan revolusi industri 4.0 termasuk bagi lulusan pascasarjana S2 dan S3.

IAIN Surakarta bahkan sudah menjadi magnet karena kesiapannya melahirkan lulusan-lulusan yang berkompeten. Menurut analisa dari pemakai lulusan IAIN Surakarta, mengatakan bahwa lulusan IAIN Surakarta mampu bersaing dan selalu adaptif dengan lingkungan kerja.

Prof. Mudofir juga mengingatkan kepada seluruh guru yang hadir untuk bertumbuh dan memikirkan masa depan. Orang-orang akan terhubung dengan barbagai penyedia layanan barang dan jasa. Sehingga guru tidak boleh kalah pengetahuan dan skill dari muridnya. Maka upgrade pengetahuan dan skill itu menjadi wajib”, ucapnya.

Sekarang kurikulum harus dirombak untuk mendatangkan masa depan di saat ini. Jika masa depan nanti semua orang terbiasa dengan teknologi maka saat ini teknologi harus menjadi bagian dari pendidikan. Maka platform baru harus diciptakan sebagai konsekwensi perkembangan teknologi. Sesekali cobalah aplikasi atau malah membuat aplikasi yang memudahkan operasi manajemen pendidikan”, pungkasnya. (Gie/Humas Publikasi)