Mediasi Konflik Berbasis Gender dan Keluarga

SINAR – Timbulnya banyak konflik yang terjadi di masyarakat menggugah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta untuk menggelar workshop Gender Rabu-Kamis (5-6/8) dengan tema “Mediasi dan Resolusi Konflik Berbasis Gender dan Keluarga”.

IMG_7310Workshop yang dilaksanakan dua hari ini diikuti oleh kurang lebih 50 peserta dari mahasiswa dan dosen IAIN Surakarta. Sebagai fasilitator workshop ini Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dipercaya untuk memberikan bimbingan dan arahan bagi para peserta dalam workshop ini agar memahami bagaimana mengatasi konflik dan melakukan mediasi ketika itu terjadi di masyarakat. Kegiatan ini juga bertujuan agar IAIN Surakarta bisa memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat secara langsung melalui Tri Darma Perguruan Tinggi terutamanya pengabdian masyarakat. Dan juga kedepanya diharapkan dengan kegiatan ini, IAIN Surakarta bisa mendirikan Mediation Center yang sangat berguna bagi masyarakat luas.

Dr. Mudhofir, M.Ag., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, menyampaikan dalam sambutannya bahwa tugas Perguruan Tinggi bukan hanya berteori saja di “menara gading”, tetapi harus memberikan pengabdian dan berdedikasi kepada masyarakat. Terutama mengenai radikalisme agama yang akhir-akhir ini muncul sehingga menimbulkan konflik yang tak berkesudahan di masyarakat, maka diharapkan bahwa civitas akademika IAIN Surakarta menjadi mediator yang baik dan bisa melakukan mediasi khususnya dengan basis gender dan keluarga.

Selain itu diharapakan bahwa buah pikiran dan ide-ide mengenai mediasi dan resolusi konflik dimasyarakat bisa disebarkan luas oleh civitas akademika IAIN Surakarta melalui tulisan-tulisan di media cetak, online dan juga jurnal-jurnal ilmiah pungkasnya.(mun)