HUT MENWA IAIN Surakarta Menggelar Seminar Nasional Kebangsaan

SINAR – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (menwa) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta merayakan HUT ke 18 dengan menyelenggarakan Seminar Nasional Wawasan Empat Pilar Kebangsaan di gedung Graha, Senin (28/9).

Ali Mukhsin selaku Komandan Yon – 957 Putra Menjangan IAIN Surakarta menyampaikan terima kasih yang luar biasa kepada para hadirin yang berpartisipasi dalam seminar nasional.

“HUT Menwa ke 18 ini memang beda. Tidak hanya mengadakan seminar nasional untuk menguatkan pondasi wawasan kebangsaan para mahasiswa namun juga ada donor darah serta serangkaian lomba pekan olah raga dan seni resimen mahasiswa se eks Karesidenan Surakarta”, terang Ali.

Sementara itu, Rektor IAIN Surakarta, Dr. Mudhofir  mengatakan betapa pentingnya pondasi wawasan empat pilar kebangsaan bagi para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. “IAIN Surakarta merupakan kepanjangan tangan dari proyek pemerintah dalam pendidikan. Mahasiswa harus memberikan kontribusi ke negara. Melalui seminar ini mahasiswa dapat meningkatkan wawasan kebangsaan dan merawat perdamaian. Diharapkan mahasiswa akan mendapatkan wawasan yang lain juga terkait bagaimana masa depan IAIN Surakarta dalam memberikan kontribusinya untuk bangsa”, terang Mudhofir dalam sambutan pembukaan.

Seminar wawasan kebangsaan menghadirkan tiga pemateri yang sangat kompeten di bidangnya. Pertama, Dr. Awik Puji Dyah Nurhayati, Msi dengan latar belakang sebagai dosen jurusan Biologi FMIPA ITS Surabaya beliau melihat wawasan empat pilar kebangsaan dari perspektif penjagaan sumber daya alam untuk mempertahankan keberlanjutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Milad Menwa IAIN Ska ke-13Di sini Awik menekankan peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat membentuk kelompok-kelompok pecinta alam atau lingkungan hidup dan berperan aktif dalam pengawasan ekosistem dan lingkungan. Sedangkan masyarakat umum dapat mengambil perannya dengan menjaga perilaku  untuk kelangsungan ekosistem dan SDA dengan cara membeli produk lokal, mendaur ulang aluminium, plastik, dan kertas, menghindari fast food, menggunakan gelas yang bisa dicuci, berbelanja di lingkungan sekitar anda, menanam pohon setiap ada kesempatan, dan membuang sampah pada tempatnya. Hal-hal kecil tersebut untuk menjaga  keseimbangan ekosistem yang merupakan bagian dari menjaga kelangsungan NKRI.

Kedua, Kapten Inf. Joko Susilo. Kapten Joko dalam materinya menyampaikan bahwa sudah seharusnya Pancasila diamalkan dlm kehidupan sehari-hari, UUD 1945 dilaksanakan dengan baik sehingga tercipta keadilan dalam masyarakat dan kesamaan kedudukan di depan hukum, Bhineka Tunggal Ika dijiwai di kehidupan bermasyarakat sehingga tercipta kerukunan dan toleransi, dan NKRI diperjuangkan agar berdaulat, utuh dan selamat.

Sementara itu, pemateri ketiga, yaitu Abdullah Faishol, selaku dosen IAIN Surakarta memaparkan relasi Islam dan negara dalam perspektif Fiqh Siyasah. Menurutnya harus ada empat semangat dalam menegakkan empat pilar kebangsaan yang sesuai dengan agama Islam, yakni semangat keagamaan (Ruuhuddin), semangat kemanusiaan (Ruuhul Insaniyah), semangat nasionalisme (Ruuhul wathaniyah), dan semangat kebhinekaan (Ruuhul Ta’addudiyah). – Humas dan Publikasi