Kopma, Melatih Jiwa Wirausaha Mahasiswa Melalui Bazar Lizious

SINAR-Koperasi mahasiswa (KOPMA) menggelar Bazar Lizious di Boulevard Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta selama tiga hari kedepan Senin – Rabu (26-28/10). Bazar ini merupakan rangkaian acara dari pendidikan dasar (Diksar) yang diadakan tahunan untuk para anggota baru kopma yang didominasi oleh mahasiswa semester satu.

Muhammad Ridwan selaku ketua KOPMA mengatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan bazar adalah untuk melatih mahasiswa dalam berwirausaha, bekerjasama dalam tim, dan mengatur keuangan.

“Acara ini bertujuan untuk melatih anggota baru khususnya dalam berwirausaha, mengatur keuangan, bekerjasama, dan menumbuhkan rasa saling membantu. Kebanyakan dari anggota baru ingin menjadi wirausahawan. Selain itu kami sangat berharap para anggota tidak hanya cakap dalam berwirausaha, namun juga dalam berorganisasi khususnya organisasi KOPMA,” papar Ridwan.

Nur Asyik Nahroni, selaku pembina KOPMA dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus, karena pesertanya masih semester awal. Sudah saatnya kita mengubah pola pikir mahasiswa yang berpola kuliah-lulus-mencari kerja menjadi kuliah-lulus-menciptakan pekerjaan.

“Bazar ini memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa khususnya di bidang kewirausahaan sebagai praktik di bidang wirausaha. Syukurnya, semakin tahun peminatnya semakin banyak. Prinsipnya usaha harus ada pasarnya. Jadi sebelum membuka usaha, perhatikan pangsa pasarnya dahulu. Berwirausaha itu selain memerlukan keahlian khusus juga dapat menguatkan mental dan melatih kesabaran,” kata Nur Asyik.

Peserta pada tahun ini berjumlah 106 mahasiswa. Sebelum mengikuti bazar mereka diwajibkan mengikuti Pendidikan Dasar yang telah dilaksanakan di Boyolali dengan materi perkoperasian, ideologi koperasi, keorganisasian, kewirausahaan, dan kepemimpinan. Rangkaian kegiatan tersebut berupa diksar, bazar, sekolah koperasi, dan kunjungan industri.

Berbagai jajanan dijual pada bazar tersebut. Mulai dari bakso bakar, tahu bakso, nasi goreng dua rasa, seblak khas Bandung, dsb. Semua jajanan sederhana tersebut dijual dengan gaya mahasiswa yang serba sederhana. Riki, salah satu anggota baru, sangat ingin menjadi wirausahawan. Menurutnya ini merupakan organisasi yang tepat untuk melatih jiwa wirausaha. (Humas Publikasi)