Studium General FITK Hadirkan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI

foto studium general FITK editSINAR-Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Senin (14/3) menghadirkan Prof. Dr. Phill. H. M. Nur Kholis Setiawan, M.A selaku Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama RI dalam kegiatan Studium General dengan tema “Kebijakan Penyelenggaraan Madrasah dalam Memenuhi Kebutuhan Kompetensi Guru di Era MEA.”

Rektor IAIN Surakarta, Dr. Mudofir, M.Pd dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya studium general ini, dan dengan hadirnya Direktur pendidikan madrasah dalam kesempatan ini dapat memberikan informasi tingkat pertama terkait dengan kebijakan-kebijakan pendidikan di tingkat madrasah.

Out-put dari FITK dalam era MEA harus memiliki daya saing yang tinggi untuk berkompetisi dalam memperebutkan pangsa pasar lapangan pekerjaan yang tersedia. Fungsi dan kontribusi mahasiswa ditentukan dari daya saing. Daya saing tersebut diukur dari kreativitas, ketekunan, dan visi-misi yang dimiliki,” tegasnya.

Di awal paparannya, Prof. H.M. Nur Kholis Setiawan mengajak kepada seluruh mahasiswa FITK untuk selalu berkreasi dan berinovasi dalam segala hal, mengingat kreasi dan inovasi adalah kunci menuju sebuah kesuksesan. Mahasiswa dalam era MEA ini selain dituntut untuk selalu berpikir kreatif dan penuh inovasi juga harus memiliki wawasan yang luas dan rasa kepercaayaan diri yang tinggi. Wawasan dan percaya diri merupakan hal penting dalam dunia pendidikan saat ini, tanpa generasi yang berwawasan luas dan PeDe (baca: Percaya Diri), bangsa ini tidak akan memiliki arti dalam persaingan dunia dan akan terus merasa rendah diri. Hal ini akan berdampak pada ketidak mampuan dalam persaingan dengan negara-negara yang lain, ungkap Profesor yang pernah menjabat Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag ini.

Lebih lanjut Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI ini menyampaikan bahwa “The world is moving into a single market” dan dalam kerangka besar itu tidaklah cukup hanya dengan berbekal pengetahuan saja melainkan perlu ditambahkan wawasan yang luas dan kepercayaan diri yang tinggi, untuk mampu bersaing di era MEA ini. (Gus/Humas Publikasi).