DEMA IAIN Surakarta: Realizing Productive and Creative Human Through Citizen Journalist

foto workshop jurnalistik dema IAIN Ska-edSINAR – “Kegiatan workshop jurnalistik yang diadakan oleh organisasi mahasiswa di lingkup Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta tidak pernah mengecewakan, namun produknya masih sangat minim,” kata Yusup. Itulah sepenggal sambutan pembukaan dari Pembina Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Surakarta, Dr. Yusup Rohmadi di Gedung Graha IAIN Surakarta, Senin (30/5).

DEMA IAIN Surakarta menyelenggarakan workshop jurnalistik dengan mengusung tema Realizing Productive and Creative Human Through Citizen Journalist. Kegiatan ini diadakan mengingat bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang mempunyai intelektual yang tinggi diharapkan mampu berprestasi di ranah akademik dan non akademik. Pada era global, mahasiswa dituntut untuk bisa menulis dengan baik supaya dapat menghadapi persaingan yang makin ketat.

Ketua panitia, Renita menyatakan bahwa ada tiga tujuan dari kegiatan ini, yaitu untuk merealisasikan mahasiswa yang kreatif dan produktif sebagai agen pembaharuan di tingkatan PTAIN/PTN, memberikan edukasi tentang kepenulisan berita, features dan pemanfaatan media sosial dalam perluasan informasi, dan menciptakan pemikiran kritis dan terbuka dengan isu yang sedang hangat di lingkungan sekitar. “Kami berharap dengan adanya workshop jurnalistik, mampu memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang citizen journalism dan menjadi jurnalis, karena kini mahasiswa dituntut untuk kritis dalam menyikasi isu lokal dan global. Selain itu,  tuntutan mahasiswa untuk menulis berita sesuai hukum dan etika menulis makin tinggi,” paparnya.

Sedangkan Ali Mukhsin selaku ketua DEMA IAIN Surakarta hanya mengingatkan para peserta agar mengikuti kegiatan ini hingga akhir, karena akan ada sesi praktek rapat redaksi, planning penerbitan, hingga hunting berita.

Pada kesempatan kali ini, panitia menghadirkan tiga pemateri. Pertama, Abdullah Hadziq, Pembina Gubuk Ilmu Sahabat Fikir (GISAF) dan dosen IAIN Surakarta. Mengutip kata Pramoedya Ananta Toer, dalam materinya, Abdullah menuliskan bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian. Dalam kesempatan ini, beliau menjelaskan secara detail tentang Citizen Journalism/Jurnalisme Warga (JW), mulai dari definisi jurnalisme, prinsip JW (dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat), ciri-ciri JW, dan independensi gerakan mahasiswa dan garda depan arus informasi publik.

Sedangkan pembicara kedua, Mohammad Andi hakim yang merupakan seorang redaktur jurnal UIN Walisongo sekaligus Direktur Ilmu Sahabat Fikir (GISAF) menyampaikan materi tentang teknik penulisan artikel, opini, feature, dan sastra. Menurutnya artikel yang baik yaitu artikel yang lugas, logis, tuntas, objektif, cermat, jelas dan padat, tidak melibatkan emosi berlebihan, terbuka dan tidak egois, dan memperhatikan bahasa baku dan mengikuti kaidah tanda baca yang diakui.(Yin/Humas Publikasi)