Rektor Lakukan Pembinaan Bagi Penerima Beasiswa Prestasi Tahun 2016

SINAR-Sub Bagian Kemahasiswaan gelar acara Pembinaan Penerimaan Beasiswa Prestasi IAIN Surakarta Tahun 2016 di Lapangan Indoor Futsal IAIN Surakarta (2/6).

Sebanyak 197 penerima beasiswa prestasi akademik dan 29 penerima beasiswa tahfidzul qur’an tengah diberikan pembinaan terkait hal tersebut. Dalam sambutannya, Rektor IAIN Surakarta, Dr. Mudofir, M.Pd mengatakan bahwa penerima beasiswa ini adalah wajah-wajah yang memiliki masa depan yang baik. Lanjutnya, Mudofir juga mengatakan, sebuah prestasi juga harus dipertahankan, dengan menentukan visi hidup dan target hidup maka akan memperjelas langkah-langkah nyata untuk mewujudkan impian. Semangat untuk maju harus dirawat, karena tidak semua orang bisa merawat semangat,” imbuhnya. Dalam end notenya, Mudofir memberikan pesan kepada semua penerima beasiswa agar gemar membaca buku. Untuk selalu merawat semangat sebaiknya banyak membaca biografi orang besar dan orang sukses yang ada di dunia, karena kekalahan terbesar dari manusia adalah karena putus asa,” tegasnya.

Sedangkan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Syamsul Bakri, M.Ag, menyampaikan bahwa mulai tahun ini IAIN Surakarta berkomitmen, mahasiswa yang mempunyai prestasi akan di-openi (jawa), karena mereka adalah aset yang berharga. Syamul juga berpesan agar mahasiswa selalu meningkatkan prestasi dan selalu kritis dalam memandang sebuah fenomena. Bahkan mahasiswa yang yang mempunyai prestasi nasional saat mewakili IAIN Surakarta dalam lomba olahraga maupun seni juga diapresiasi dengan beasiswa, berapapun IPK,” tambahnya.

Senada dengan Wakil Rektor III, Dr. H. Abdul Matin Bin Salman, Lc., M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga menceritakan susah payahnya beliau dalam menempuh kuliah semasa di luar negeri. Sikap tawadhu’ terhadap guru perlu ditumbuhkembangkan. Pernah suatu waktu beliau menunggu guru untuk menimba ilmu di luar jam kuliah pada musim dingin yang teramat sangat, namun dengan semangat mencari ilmu dia tetap jalani. Jika ada mahasiswa sekarang yang mengeluh karena dosen telat 15 menit saat mengajar maka itu masih sangat wajar. Gunakan waktu untuk selalu belajar dan belajar, kalau bisa malah kembangkan jiwa bisnis, jangan sesekali membebani orangtua,” tegasnya. (Gie/ Humas Publikasi)