Orientasi Kepramukaan IAIN Surakarta

SINAR – Kegiatan RISKA-XX yang telah dilaksanakan mendatangkan banyak manfaat bagi masing-masing prinadi baik dari reka kerja maupun peserta RISKA-XX. Belajar dan mengerti arti kedisiplinan, tanggug jawab, siap memimpin dan dipimpin, belajar mengendalikan ego dan masih banyak hal-hal lain yang kita dapatkan dalam kegiatan tersebut. Diucapkan selamat datang di Racana Raden Mas Said-Nyi Ageng Serang IAIN Surakarta. Hal yang perlu kita ingat adalah Every story has an end, but in life every end is just a new beginning.

Sebuah pembelajaran dari pengalaman. Orientasi Kepramukaan IAIN Surakarta (RISKA) XX di desa Ngagrek, Selo, Boyolali telah terlaksana pada hari Kamis – Ahad (13-16/10). Serangkaian kegiatan RISKA dimulai sejak hari Kamis dengan Upacara Adat dan dilanjutkan dengan upacara pembukaan.

Pembina Racana Nyi Ageng Serang  IAIN Surakarta, Kak Nooryantien membuka acara di hadapan 51 peserta yang terdiri dari 20 peserta putra dan 31 peserta putri. Setelah Pembukaan, dilanjutkan dengan materi ruangan yang dilaksanakan di Gedung Graha IAIN Surakarta. Ada empat materi mulai dari materi Keracanaan dan Bina Satuan (BINSAT) yang disampaikan oleh Kak Suharno dan Kak Iffah Mutmainah selaku Ketua Dewan Racana dan materi Sejarah Racana dan Adat disampaikan oleh kak Randi Abdul Rahman dan Kak Siti Naimah selaku Pemangku Adat.

Jumat (14/10), usai melaksanakan apel pagi di halaman Graha IAIN Surakarta, acara dilanjutkan dengan pemberangkatan peserta ke Bumi Perkemahan. Tema kedisiplinan disampaikan oleh anggota Koramil setempat. Setelah materi lapangan dilaksanakan dilanjutkan dengan upacara penerimaan Pandega Tamu yang dilaksanakan di aula SD N 01 Selo. Kemudian peserta RISKA melaksanakan BINSAT (Bina Satuan) dengan anggota pramuka siaga dan penggalang dilanjut dengan pendirian tenda dan Apel sore.

Kegiatan inti pada hari itu di mulai pada pukul 19.00 yaitu pengakraban antar anggota dengan memperkenalkan dirinya, program studi dan asal daerahnya. Selain memperkenalkan dirinya, mereka juga memperkenalkan teman yang ada di sampingnya. Selanjutnya pukul 23.00-06.00 peserta memulai jalan malam dengan 17 kloter yaitu 7 kelompok putra dan 10 kelompok putri. Selanjutnya peserta melaksanakan giat pribadi dan dilanjutkan apel pagi yang dipandu oleh Kak Suharno. Selanjutnya peserta mempersiapkan diri untuk melaksanakan Wide Game yang dimulai pukul 09.00-18.00.

Sembari menunggu kloter terakhir Wide Game, beberapa peserta yang laia mempersiapkan diri untuk melaksanakan gladi upacara Api Unggun dan Pentas Seni dan beberapa peserta yang lain melaksanakan giat pribadi. Selanjutnya tiba acara puncak yaitu Api Unggun yang dibuka dengan upacara api unggun yang diisi oleh kak Riptono selaku Pembina Pandega Putra. Setelah dilaksanakan upacara api unggun dilanjutkan dengan pentas seni. Pukul 22.30-03.00 peserta beristirahat dan pada pukul 03.00 peserta bersiap-siap untuk melaksanakan Renungan Suci, setelah renungan suci berlangsung secara khitmat dilanjutkan dengan shalat subuh kemudian diteruskan dengan giat pribadi.

Di hari terakhir (16/10), Apel pagi dipandu oleh kak Iffah dan dilanjutkan dengan pebongkaran tenda yang dilaksanakan oleh peserta RISKA dan di susul dengan operasi semut (bersih-bersih bumi perkemahan) yang dibagi ke beberapa sudut tertentu. Upacara penutupa yang diisi oleh kak Riptono dan dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan yang diikuti oleh seluruh Reka Kerja dan Seluruh Peserta RISKA 20. (Yin/ Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta