SINAR- Berlokasi di daerah Tojayan, Pucangan, Kartasura, Rektor IAIN Surakarta, Dr. H. Mudofir meresmikan Mahad Al Jamiah, Kamis (6/4). Mahad yang terletak tidak jauh dari kampus IAIN Surakarta ini terdiri dari 2 rumah, yaitu 1 rumah untuk mahasantri, dan 1 rumah untuk mahasantriwati.
“Bangunan ini sudah sangat layak sehingga jika ada pemeriksaan tidak akan menimbulkan masalah,” kata Rektor dalam sepenggal sambutannya.
Tahun ini jika kapasitasnya masih memungkinkan bisa menampung 3-5 orang mahasiswa asing. 1 kamar 3 orang bisa di gabungkan dengan santri yang sudah ada untuk menjadi kenang-kenangan. Yang terpenting adalah ada ruangan untuk belajar. “Cara belajar yang baik adalah dengan posisi duduk dengan kursi dan meja. Belajar sambil tiduran adalah belajar yg tidak sungguh-sungguh,” imbuhnya.
Rektor berharap tahun ini akan ada banyak mahasiswa asing dari Vietnam, Kamboja dan Thailand. Keberadaan boarding school sangat memungkinkan untuk menjalin komunikasi dengan teman sekamar. Selain itu Rektor juga menginginkan agar para santri tidak hanya fokus pada tadarus saja dikarenakan santri Mahad Al Jamiah adalah manusia yang hidup dijaman global dengan tantangan berat. Dengan demikian, softskill yang lainpun juga harus diasah dan dipelajari.
Sedangkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Syamsul Bakri mengatakan bahwa para mahsantri ini tercatat oleh sejarah sebagai santri/santriwati pertama di IAIN Surakarta. “Sementara ini, selama dua minggu kedepan kalian boleh mengadakan kajian sendiri. Namun kelak kajian tahfidz akan diberikan oleh ustadz/ustadzah dari mahasiswa yang mendapat beasiswa tahfidz yang akan membimbing kalian di Mahad Al Jamiah,” tutupnya. (Yin/ Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta