Seminar Nasional Pendidikan Untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)

SINAR- Bertempat di Graha IAIN Surakarta, berlangsung Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Optimalisasi Pendidikan untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)” yang diselenggarakan oleh Lembaga Semi Otonom (LSO) Forum Diskusi dan Riset Ilmiah (FORDISTA) yang bekerjasama dengan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Pendidikan Budaya dan Wawasan (Pandawa) dan Lembaga Semi Otonom (LSO) Moslem Smart Club (MSC). Dekan FITK Dr. H.Giyoto, M.Hum membuka acara secara simbolis dengan memukul gong sebagai awal dari Seminar Nasional Pendidikan dalam acara Education Fair #2, Rabu (10/5).

Pada seminar tersebut, panitia menghadirkan Dr. Mochtarom, S.Ag., M.S.I. dan Heru Edi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. sebagai pembicara. Acara diselenggarakan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Mochtarom menyebutkan beberapa  survei yang berkenaan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pendidikan, yaitu : Negara Denmark sebagai negara terbahagia di dunia dan Finlandia sebagai negara terbaik dalam bidang pendidikan. Beliau juga menyebutkan beberapa negara beserta keadaan pendidikannya. Seorang pendidik yang mempunyai kualitas yang tinggi dapat menjadi pemicu  terbentuknya pembelajar yang berkualitas tinggi. Korea merupakan contoh negara yang telah menerapkan reformasi pendidikan dan negara tersebut telah menerapkan suatu kebijakan sistem pendidikan meskipun menteri telah berganti, sehingga akan berlaku sistem pendidikan yang berkelanjutan. Penerapan sistem itu dilakukan dengan cara meniadakan ujian nasional dan mengaplikasikan pembelajaran yang kreatif. Beliau menegaskan bahwa dalam pendidikan itu jangan hanya diserahkan pada pihak sekolah, tetapi juga memerlukan partisipasi keluarga, masyarakat dan lembaga industri.

Sedangkan Heru Edi Kurniawan,S.Pd.,M.Pd. mengajak untuk berpikir tentang rencana maupun tujuan dari pendidikan. Hal tersebut penting diketahui untuk memandu langkah apa yang semestinya dilakukan. Beliau memaparkan beberapa rencana pendidikan Indonesia tahun 2030. Diantaranya adalah keadilan bagi laki-laki dan perempuan dalam pendidikan, meningkatkan pasokan tenaga kependidika, dst. Masyarakat, khususnya kalangan akademisi, harus mengetahui perkembangan yang terjadi di masa kini. Hal itu perlu dilakukan untuk meminimalisasi langkah yang bertentangan dengan rencana maupun  tujuan pendidikan.

Akhir kata, Mochtarom menegaskan bahwa pendidik harus mulai meningkatkan kualitas pribadi, karena sejatinya untuk menciptakan pendidikan yang baik haruslah dimulai dari tingkat tertinggi (perkuliahan) yang mencetak tenaga kependidikan. Heru Edi Kurniawan, S.Pd.,M.Pd juga menyatakan setiap masa mempunyai tantangan masing-masing. Persiapkan diri kita untuk bertahan melewati masa yang akan datang dengan 3 kiat, yaitu : perkuat kompetensi, perkuat passion dan raih prestasi setinggi-tingginya. (Yin/ Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta

Sumber: Nunung