Merawat Kebhinnekaan Mencintai Perbedaan

SINAR– Perbedaan merupakan sunnatullah yang tidak dapat dipungkiri ujar Dr. Syamsul Bakri, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama saat membuka acara Dialog Kerukunan Merawat Kebhinnekaan Mencintai Perbedaan. Acara yang digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) JQH Al Wustho Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta pada Jumat (9/6) bertujuan untuk menekankan bahwa kebhinnekaan dan perbedaan itu merupakan sesuatu yang harus tetap dijaga. Tidak dijadikan alasan perbedaan sebagai pemicu terjadinya konflik dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara serta untuk menambah rasa cinta kepada NKRI.

Hadir dalam dialog kerukunan perwakilan dari 5 ormas, yaitu NU, Muhammadiyah, LDII, Ahmadiyah, dan MTA. Secara urut, masing-masing diwakili oleh Drs. Abdullah Faishol, M.Hum, Sholahuddin Sirizar, Lc., M.A, Jaka Wuryanta, Sholehuddin, M.A, dan Ustadz Suprapto.

Penyelenggaraan Dialog Kerukunan dilatarbelakangi oleh sebagian kelompok yang akhir-akhir ini mudah untuk mencela dan menjelek-jelekkan kelompok lain dan bahkan menyalahkan kelompok lain yang dianggap tidak sepaham. Tidak sedikit perbedaan tersebut mengarah pada pertikaian, perang mulut, dan pertumpahan darah. Salah satu penyebabnya adalah terkikisnya rasa persatuan antara satu dengan yang lainnya. Padahal Indonesia memiliki “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai semboyan untuk menjaga kesatuan dalam keberagaman. Menurut panitia, pertikaian dalam satu tubuh bangsa Indonesia hanya akan menjadikan bangsa ini rapuh dan berantakan. Sehingga dialog ini menjadi penting untuk diselenggarakan untuk menyadarkan masyarakat secara luas bahwa segala perbedaan merupakan sunnatullah.

Hasil dari dialog diharapkan dapat menjadi bahan diskusi di masing-masing ormas nantinya agar tercipta rasa persatuan dan kesatuan bangsa sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, aman, dan sejahtera dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. (Yin/ Humas dan Publikasi) #BanggaIAINSurakarta