IAIN Surakarta, Bijak Bermedia Sosial

SINAR– Sejumlah perwakilan peserta berpartisipasi dalam acara Forum Diskusi Publik dengan tema Bijak Bermedia Sosial yang diselenggarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (KOMINFO RI) dan TATV, Sabtu (8/7). Bertempat di The Royal Surakarta Heritage, hadir empat narasumber dengan Rory Asyari sebagai moderator.

Tidak hanya perwakilan dari IAIN Surakarta saja yang hadir, namun perwakilan dari beberapa Perguruan Tinggi di Surakarta pun turut berpartisipasi dalam forum tersebut. Gun Gun Siswadi, selaku narasumber yang merupakan staf khusus KOMINFO memberi tanggapan bahwa hakikatnya media sosial hadir di tengah masyarakat untuk saling bertukar informasi, untuk diambil manfaatnya pada hal-hal yang positif. Sedangkan oknum tertentu tidak suka dengan keharmonisan, mereka malah menggunakan media sosial untuk memecah belah bangsa. Berbeda denga Sri Yunanto, narasumber yang mewakili dari Polhukam mengatakan bahwa media sosial memiliki ancaman dari banyak dimensi. “Melalui media sosial, ancaman itu dapat berupa tindakan kekerasan yang sedring diistilahkan dengan aksi radikalisme dan terorisme, dan ancaman perpecahan karena intoleransi,” terang Yunan. Yunan menambhakan bahwa ancaman cyber ini sangat cepat menyebar, padahal kita butuh keseimbangan antara kebebasan berpendapat sebagai wujud dari demokarasi dan memberantas hoax untuk keamanan bangsa dan negara.

Pandangan lain dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diwakili oleh KH. Abdul Halim Soleh,  tentang media sosial yaitu fokus pada larangan Allah untuk bercerai berai. “Media sosial itu seperti dua sisi koin, dapat dilihat positif sekaligus negatifnya. Terkhusus berita negatif, perlu kita menelusuri dulu sumber beritanya, atau biasa kita sebut verifikasi,” kata Abdul Halim. Berita negatif umumnya sangat cepat menyebar tanpa orang-orang ketahui sumber aslinya. Hal inilah yang memicu potensi bangsa/umat menjadi terpecah.

Diskusi berlangsung santai tapi berbobot. Ada sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber serta kesempatan mahasiswa untuk memberi sebuah tanggapan tentang tema terkait.

Blontang, sang ketua blogger menanggapi dengan perlunya edukasi dan sosialisasi untuk menanggulangi hoax yang sedang marak di masyarakat. (Yin/ Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta