SINAR- Riuhnya kemeriahan pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Surakarta 2017 di tengah lapangan utama IAIN Surakarta bertambah-tambah dengan hadirnya Bupati Sukoharjo, H. Wardoyo Wijaya, S.H., M.H. Pasalnya, H. Wardoyo datang bukan hanya ingin menonton acara PBAK tersebut tetapi beliau datang untuk memberikan semangat kepada para peserta PBAK.
Kita harus bangga menjadi Sukoharjo. Berkali-kali lelaki berbadan gempal tersebut dengan semangat berapi-api mengingatkan IAIN Surakarta adalah bagian dari Sukoharjo. Bangga terhadap IAIN Surakarta berarti bangga terhadap Sukoharjo. “IAIN Surakarta di Sukoharjo”, sebutnya berkali-kali.
Di depan ribuan peserta PBAK, H. Wardoyo mengungkapkan bahwa IAIN Surakarta berada di Sukoharjo. “IAIN Surakarta yang berada di Sukoharjo telah memberikan sumbangan besar bagi Sukoharjo, untuk itu pelaksanaan PBAK ini diharapkan sukses sesuai tujuan”, ucapnya. Sumbangan pendidikan yang tak ternilai, karena IAIN Surakarta merupakan Perguruan Tinggi Negeri Islam satu-satunya yang ada di eks-karisidenan Surakarta. “Dan IAIN Surakarta berada di Sukoharjo”, sebutnya dengan bangga.
Kebanggaan terhadap Sukoharjo bertambah ketika H. Wardoyo mengungkapkan fakta bahwa Sukoharjo (Kecamatan Mojolaban) diresmikan sebagai sentra industri gamelan tersebsar dan terbaik tingkat dunia. Sukoharjo juga merupakan sentra industri jamu terbesar tingkat nasional”, ucapnya. H. Wardoyo juga menambahkan walaupun Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil ke-2 dengan luas wilayah 466 km² namun Sukoharjo tetap menyisakan 23.300 ha sebagai lahan pertanian untuk mempertahankan citra sebagai lumbung padi dan penyangga pangan nasional.
Di akhir sambutan Bupati Sukoharjo, H. Wardoyo mengajak seluruh civitas akademika IAIN Surakarta yang berada di Sukoharjo ini termasuk mahasiswa untuk membangun Sukoharjo, menjaga persatuan bangsa dan ikut serta dalam menjaga kondusifitas keamanan daerah masing-masing. (Gie/ Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta