Lawan Malaysia dan Philipine, UKM GAS21 Raih Silver Medal di Penabur International Choir Festival 2017

SINAR- Tagline Sukses, Jaya, dan Berani UKM GAS21 yang diusung saat pelantikan pengurus setahun silam ternjadi menjadi motor penggerak di tubuh UKM GAS21. Kesungguhan pengurus ternyata membuahkan berbagai prestasi. Berbagai event  yang digelar seperti konser rock&underground, konser ramadhan, konser harmoni, dan kali ini sukses bawa medali perak dari kompetisi paduan suara dalam acara Penabur international Choir Festival 2017, Jakarta, 5 – 9 September 2017.

Bandung Choral Society yang terkenal sebagai penyelenggara event Choir Competition level internasional tersebut sukses mempertemukan 4.394 personil dalam 131 tim.

Kusnianto, SE selaku pembina UKM GAS21 yang selama ini memonitoring kinerja seluruh pengurus merasa bangga dengan hasil yang nyata baik berupa karya ataupun prestasi yang dihasilkan GAS21. Lelaki yang akrab disapa dengan sebutan Mas Antock ini dengan bangga menyebutkan bahwa hasil karya anak-anak GAS21 ini adalah hasil dari kesungguhan dan kemandirian. “Dengan dana yang terkumpul dari sumbangan dosen dan karyawan dan perusahaan swasta di luar IAIN Surakarta tim GAS21 berangkat dengan optimis”, ungkapnya.

Sedangkan pimpinan tim paduan suara GAS21, Anis Suryansyah mengaku sangat berbahagia dan haru. “Kami berangkat dari titik nol mengumpulkan dana untuk sekedar berangkat menuju kompetisi, melakukan penggalangan dana, mengisi acara2 seminar, bahkan hingga harus tidur dengan tikar pun kami lakukan, tapi itu tidak mengurangi semangat kami untuk bersaing, justru dengan ini bisa dibilang perjuangan kita tambah greget”, ungkapnya.

Anis juga menambahkan bahwa paduan suara GAS21 belum memiliki pelatih seperti paduan suara lain nya, karena terkendala biaya. “Selama ini conductor yang menjadi pelatih kami dibantu senior dari UKM musik GAS21 sendiri”, ucapnya.

Lebih lanjut Anis menceritakan bahwa setiap latihan, pelatih hanya memberikan semangat bagi kami dan berkata ” tahun ini kita silver dulu ya gaes? kompetisi 2018 kita ambil poin penuh”, kata Anis sambil terharu.

Dijumpai di ruangannya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Surakarta, Dr. H. Syamsul Bakri, M.Ag sangat bangga mendengar prestasi yang ditorehkan GAS21. “Prestasi menjadi ciri perubahan dan kemajuan”, ucapnya. Dr. H. Syamsul Bakri juga menghimbau kepada Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lainnya untuk memperoleh prestasi di bidangnya masing-masing. “Bidang boleh beda, bentuk boleh tidak sama tetapi target prestasi harus jelas, terukur dan punya dampak perubahan”, himbaunya.

Dijumpai ditempat yang berbeda Rektor IAIN Surakarta, Dr. Mudofir, M.Pd juga berkomentar positif tentang keberhasilan GAS21 walaupun dengan segala keterbatasan fasilitas kampus. Dr. H. Mudofir juga mengatakan bahwa prestasi ini harus jadi pengungkit bagi kegiatan-kegiatan mahasiswa lain. Hal ini juga menjadi cambuk bagi seluruh civitas akademika IAIN Surakarta untuk lebih memperhatikan hal-hal semacam ini sehingga pembinaan mahasiswa semakin terarah. Diakhir wawancara, Rektor menyampaikan pesan kelak jika para mahasiswa ini lulus maka akan selalu ada penerus. “Lulus satu tumbuh seribu”, ucapnya.

Dalam festival tersebut Paduan Suara GAS21 IAIN Surakarta berkesempatan membawakan 2 buah lagu Category Folklore yakni : Anoman obong karya Afdhal Dzikri dan Ojo Dipleroki karya Wahyu purnomo yg juga asli Sukoharjo. Dengan jumlah Personil 41 orang diantaranya : 30 penyanyi, 2 Player, 1 Conductor,1 manager, 2 Official, 3 Artistik, 2 Orang Dokumentasi.

Paduan Suara Gas21 IAIN Surakarta pimpinan Anis Suryansyah yang juga salah satu mahasiswa Sastra Inggris di IAIN Surakarta tersebut tidak pernah merasa minder dengan 131 tim lainnya walaupun tim lainnya sudah mempunyai level internasional. “Bahkan dari beberapa tim ada yang dari negara asing seperti, Malaysia, Philipina dalam kategori : Mix youth Choir, Primary School choir, Secondary School choir, Musica Sacra, Folklore, Gospel & spiritual, Religion, jumlah kategori nya ada 8 katergory tersebut di atas kurang “kindergarten choir”

Persiapan yang dilakukan selama 3 bulan dengan 1 bulan efektif latihan setiap hari mengalami beberapa kendala seperti persiapan kostum, penggalangan dana, koreography. Namun hal tersebut tidak menjadikan ciut nyali kami”, ucapnya lagi. Harapannya dengan kemandirian seperti ini, kami bisa semakin terasah dan bisa memberikan prestasi karya terbaik kami untuk IAIN Surakarta”, ucapnya dengan sangat haru. (Yin-Gie/ Humas dan Publikasi) #BanggaIAINSurakarta