Bony Eli Saputro Tampil Ceria dalam Praktik Keahlian Bercerita dan Seni Rupa Prodi PIAUD

SINAR – Jum’at (29/09) Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAIN Surakarta mengasah kemampuan mahasiswa untuk meningkatkan kreatifitas mereka dalam acara “Praktik Keahlian Bercerita dan Seni Rupa”. Tampil sebagai narasumber adalah Bony Eli Saputro, TPP al Firdaus Surakarta. Acara yang berlangsung di Graha IAIN Surakarta tersebut juga menampilkan karya seni rupa mahasiswa.

Ketua Jurusan PIAUD Drs. Subandji, M. Ag. mengawali sambutannya dengan mengingatkan kembali motto jurusan PIAUD sebagai motivasi bersama “Jadilah kamu mufrod tapi jamak”, katanya. Maksud dari motto itu adalah agar setiap mahasiswa PIAUD, walaupun satu identitas tetapi mempunyai banyak skill. Salah satu yang harus dimiliki adalah bercerita atau mendongeng. “Setiap mahasiswa harus mempunyai cerita dan mampu membawakannya”, tambahnya.

Dorongan semangat juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Dr. H. Giyoto, M.Hum. dalam sambutan pembukaannya. “Tetap semangat semuannya dalam memproduksi prestasi”, katanya. Semangat itu diberikan bukan tanpa alasan, ia berharap agar mahasiswa mampu mengembangkan kreatifitas pembelajaran seperti mampu membuat seni rupa, cerita/dongeng, menari dan bernyanyi.

Saat narasumber Bony Eli Saputro tampil di podium, suasana langsung ceria. “Guru PIAUD adalah guru yang kreatif, pintar dan tidak jijik”, pesan di awal pemaparannya. Pembawaannya yang menyenangkan dan lucu, mampu membius hadirin sehingga para mahasiswa menuruti apa saja kemauannya. Misalnya ketika disuruh menirukan suara ayam, peserta langsung serentak menirukan. Tak hanya suara binatang, Bony juga mengajari gerakan tangan, ekspresi wajah dan gerakan tubuh.

Selain berbagai kreatifitas yang diperagakan, Bony juga memberikan nasehat bijak dalam mendidik anak usia dini. “Beri kata-kata yang positif untuk anak-anak kita. Jika ada anak yang kurang senyum dan ceria, berarti ada masalah”, pesannya. Oleh karenanya, ia menambahkan dalam menyampaikan cerita atau dongeng, selain menghibur haruslah disertai dengan kata kata yang mendidik. (Win/Humas Publikasi). #BanggaIAINSurakarta.