SINAR- Sabtu (30/9), IAIN Surakarta undang seluruh kepala sekolah se- eks Karisidenan Surakarta. Undangan ini bertujuan untuk mengumpulkan seluruh kepala sekolah se- eks Karisidenan Surakarta guna mengevaluasi pelaksanaan Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 2017 di IAIN Surakarta. Sebagai mitra, Rektor IAIN Surakarta meminta kepada seluruh kepala sekolah se- eks Karisidenan Surakarta untuk memberikan masukan-masukan sebagai arah peningkatan kualitas layanan.
Di Hotel Sala View Surakarta tersebut Dr. H. Mudofir, M.Pd mengatakan bahwa IAIN Surakarta merupakan bagian dari 55 PTKIN se indonesia. Di level sesama IAIN PTKIN, IAIN Surakarta memiliki peminat terbanyak kedua setelah IAIN Tulungagung. Ini membuktikan bahwa IAIN Surakarta semakin diminati bukan hanya karena secara finansial masih terjangkau namun IAIN Surakarta juga selalu meningkatkan mutunya. Dengan 60% Doktor dan 40% menuju Doktor sebagai tim pengajar di IAIN Surakarta, fasilitas negara yang memadai dan biaya yang murah IAIN Surakarta memberikan ruang kepada seluruh siswa SLTA/Setingkat untuk melanjutkan studinya. “Jadi Bapak/Ibu Kepala Sekolah jangan pernah ragu untuk menyarankan untuk ke IAIN Surakarta”, katanya.
Namun di lain sisi, IAIN Surakarta juga selalu meningkatkan kualitas seleksi penerimaan mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan mutu lulusan. IAIN Surakarta juga menginginkan calon mahasiswa yang bebas dari narkoba, bebas dari pornografi, komunisme dan liberalisme serta nilai-nilai lain yang bertentangan dengan undang-undang.
Lebih lanjut Rektor juga membuka ruang kepada para calon mahasiswa luar negeri untuk mewarnai IAIN Surakarta. Dengan semakin banyak MoU luar negeri dan mahasiswa luar negeri yang belajar ke IAIN Surakarta maka semakin terlihat kemanfaatan IAIN Surakarta untuk ummat. IAIN Surakarta menyiapkan diri sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan lulusannya yang bukan hanya cerdas secara akademik melainkan juga cerdas spiritual. Banyak beasiswa, unit kegiatan ekstra untuk mahasiswa dan lain sebagainya adalah upaya IAIN Surakarta dalam memberikan fasilitas untuk mencetak generasi terdidik sebagai kontribusi nyata kepada bangsa dan negara. Harapan Rektor hal-hal yang disampaikan kepada para sekolah juga dapat diteruskan kepada para siswanya agar kepala sekolah semua dapat ikut berkontribusi mengarahkan siswanya ke perguruan tinggi kualitasnya sudah terbukti.
Mendatangkan Ahmad Yusuf, M.Kom sebagai Panitia Pusat SPAN-PTKIN 2017-UIN Sunan Ampel Surabaya. “Dari data internal kami sebagai panitia nasional, terkait IAIN Surakarta,secara nasional, total ada 1121 sekolah yang siswanya mendaftarkan diri di IAIN Surakarta. Dari jumlah itu, Sekolah Menengah Atas(SMA)Negeri menyumbang angka tertinggi dengan 42%, sementara hanya ada 1 pesantren mu’adalah(statusnya disamakan) yang siswanya mendaftar”, terang Ahmad Yusuf.
Ahmad Yusuf juga mengatakan bahwa kemungkinan tahun 2018 jadwal pendaftaran SPAN akan diajukan, yang semula Februari akan dilaksanakan pada Januari akhir. Selain itu Ahamd Yusuf meminta kepada seluruh peserta yang hadir untuk menyiapkan segala sesuatu saat pengisian PDSS seperti: Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), Surat Keputusan (SK) Akreditasi Sekolah, dan SK Kepala Sekolah. “Dua item terakhir perlu di-scan dan maksimal berukuran 2 MB”, terangnya.
Lebih lanjut, proses ini dilakukan untuk menghindari disalahgunakannya NPSN suatu sekolah oleh sekolah lain. Misalnya, NPSN SMA Negeri 1 Surakarta disalahgunakan oleh suatu SMA swasta. Secara sistem, proses ini akan berhasil pada awalnya. Namun, pengecekan manual oleh panitia nasional memungkinkan penyalahgunaan itu digagalkan dengan merujuk kepada scan data akreditasi sekolah dan SK kepala sekolah yang di-upload pada website resmi SPAN PTKIN”, ucapnya. Hal-hal lain juga disampaikan kepada seluruh peserta FGD agar dapat berkontribusi menyukseskan SPAN-PTKIN 2018.(Gie/Humas Publikasi) #BanggaIAINSurakarta